in

Dinas Tak Tegas, Relokasi Kios PKL Barito Molor Terus

Pemilik kios PKL di Karangtempel melakukan pembongkaran kios secara mandiri.

 

SEMARANG – Sebanyak 100 kios PKL Barito di Kelurahan Karangtempel akan dibongkar mulai Senin (13/1). Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang, Fajar Purwoto mengatakan, langkah tersebut diambil karena pemberian waktu kepada pedagang sudah molor terlalu lama.

“Kami sudah melayangkan surat ke PKL Karya Mandiri agar segera pindah secara simultan. Pekan depan akan kami mulai setiap pekan bongkar 100 kios,” ujar Fajar, Rabu (9/1).

Pemindahan secara massal sebenarnya sudah disepakati untuk dilakukan akhir Desember 2018 lalu.
Namun pihak paguyuban masih bersikeras bertahan. Mereka beralasan segala fasilitas yang berada di tempat relokasi belum terpenuhi. Seperti listrik, air, dan jalan. Dalam hal ini, Fajar menegaskan jika fasilitas tersebut akan segera terpenuhi. Adapun lokasi relokasi PKL Barito sementara ada dua tempat.

Yaitu di kawasan MAJT dan di Pasar Barito Baru di dekat Terminal Penggaron yang berbatasan dengan Kabupaten Demak.

“Dari dinas juga sudah mengukur untuk kebutuhan listrik di kawasan relokasi. Karenannya kami meminta untuk segera pindah,” katanya.

Diakui Fajar, selama ini Pemkot Semarang terlalu banyak melakukan diplomasi kepada para PKL di Karangtempel. Sehingga waktu pemindahan menjadi molor. Selain listrik, infrastruktur lain yang tengah dipersiapkan yaitu jalan.
Pengerasan jalan di tempat relokasi kawasan MAJT saat ini sudah dilakukan. Karenannya, sembari menunggu selesai, para PKL diminta untuk segera pindah secara simultan. Setiap minggunya enam kios dibongkar sejak ada kesepakatan pindah.

“Karena ini waktunya sudah berkahir. Padahal mereka juga sudah menyepakati untuk pindah pada pekan keempat Desember 2018 lalu, namun sampai sekarang belum pindah semua,” ujarnya.

Di samping itu pihak Dinas Perdagangan juga sudah melayangkan surat peringatan sebanyak dua kali kepada para PKL unutk segera pindah. Namun masih tidak dihiraukan. Karenannya, pada pekan ini surat peringatan ketiga akan dilayangkan ke PKL.

Data Dinas Perdagangan Kota Semarang menyebutkan jika saat ini masih ada 300 kios yang masih bertahan di Kelurahan Karangtempel. Keberadaan ratusan kios tersebut juga mengganggu proses normalisasi Banjirkanal Timur (BKT) yang dilaksanakan oleh BBWS Pemali Juana.

“Saat ini BBWS terhambat membangun parapet di Karangtempel, padahal itu untuk antisipasi banjir. Jangan sampai nanti jika parapet belum terbangun dan wilayah tersebut terkena banjir malah jadi masalah baru,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua Paguyuban PKL Kelurahan Karangtempel,Yulianta mengatakan pihaknya sudah melayangkan surat kepada Dinas Perdagangan Kota Semarang untuk segera melengkapi fasilitas di tempat relokasi. “Karena itu nantinya akan kami gunakan untuk tempat bekerja,” katanya.(Halo Semarang)

Video : Peluncuran Konversi Bahan Bakar Gas BRT Trans Semarang

Pasar Wisata Tinjomoyo Kini Mangkrak