in

Diduga Tak Sesuai Spek, Pembuatan Talud di Desa Banjarejo Boja Dikeluhkan Warga

Warga menunjukkan talud yang diduga tidak sesuai spek dan lama pengerjaannya, di Dukuh Siberi, Desa Banjarejo, Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal, Jumat (24/2/2023).

HALO KENDAL – Pembuatan talud di Dukuh Siberi, Desa Banjarejo, Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal, yang menggunakan anggaran Bantuan Provinsi Jawa Tengah tahun 2021 sebesar Rp 150 juta diduga tidak sesuai dengan spek yang ada di gambar.

Belum lagi, pembuatan talud, yaitu untuk jalan sebelah timur Perumahan Siberi, mulai dari RT 1 hingga RT 4 di RW 3 Dukuh Siberi, tidak kunjung selesai. Hal tersebut dikeluhkan beberapa warga Dukuh Siberi, Desa Banjarejo.

Di dalam gambar pondasi dasar sedalam 50 sentimeter dengan ketinggian talud dua meter dan panjang 150 meter. Namun kenyataannya tinggi talud kurang dari dua meter, dan panjangnya hanya 100 meter.

Bahkan, adukan semen untuk memasang batu talud terkesan kurang maksimal. Karena sudah banyak yang mengelupas.

Menurut Turiban, warga RT 3 RW 3 Dukuh Siberi, Desa Banjarejo, proposal pembuatan talud tersebut yang mempunyai inisiasi dan yang mengajukan adalah warga, dengan diketahui kepala desa.

Namun dalam pelaksanaannya, diambil alih semua oleh kepala desa, tanpa adanya koordinasi dengan warga.

“Pengajuan proposal pembuatan talud ini merupakan usaha warga, dengan mengajukan bantuan ke Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2021 lalu,” ungkapnya kepada awak media, Jumat (24/3/2023).

Turiban menjelaskan, sebelumnya, dalam pengajuan proposal, panjang pembuatan talud 200 meter, dengan anggaran Rp 200 juta. Namun setelah dilakukan verifikasi, mendapat bantuan, namun tidak seratus persen.

“Hanya dapat bantuan anggaran Banprov Rp 150 juta dengan panjang talud 150 meter. Tapi uang tersebut diterima kepala desa dan dilaksanakan oleh desa. Warga tidak pernah diajak komunikasi,” jelasnya.

Hal tersebut diperkuat dengan pengakuan Ketua RW 3 Dusun Siberi, Surati yang mengatakan, bangunan talud yang dilaksanakan terkesan asal-asalan dan hasilnya tidak sesuai dengan spek.

“Sehingga warga merasa sangat kecewa. Apalagi kepala desa yang memegang anggaran bantuan tidak transparan kepada warganya,” ungkapnya.

Sedangkan Kepala Dusun Siberi, Saroso, saat dimintai keterangan mengaku, semua pekerjaan yang berasal dari bantuan baik dari provinsi maupun bantuan dana dusun, dirinya tidak pernah dilibatkan dalam perencanaan pembangunan.

“Saya tidak tahu menahu terkait itu. Karena semua yang melaksanakan pak Kades Banjarejo,” ujarnya.

Saroso juga mengaku, dalam pelaksanaan pembangunan talud yang mengawasi malah kadus lain. Sehingga ia pun merasa tidak dipakai oleh kadesnya.

“Saya memilih diam saja. Meski sudah pernah melakukan usul pada kades, tapi juga tidak ditanggapi,” ungkapnya.

Warga berharap pemerintah provinsi dan Pemkab Kendal bisa melakukan audit atas pekerjaan tersebut. Sehingga warga juga tahu anggarannya berapa, bahkan kalau butuh bantuan warga juga siap membantu. (HS-06).

Hadapi Lebaran 2023, PT KAI Daop 5 Purwokerto Siapkan 8.418 Tempat Duduk Per Hari

Launching KUR Super Mikro Berbunga 3 Persen, Ganjar Berharap UMKM di Jateng Semakin Maju