in

Dicurigai Masyarakat, Gudang Pupuk Bersubsidi Ini Disidak Bupati Pati

Bupati Pati, Haryanto bersama sejumlah pejabat melakukan sidak di gudang pupuk milik  Suratmin, pengecer yang biasa melayani pupuk bersubsidi dan nonsubsidi, di Desa Wotan Kecamatan Sukolilo (Foto : Patikab.go.id)

 

HALO PATI – Kecurigaan petani di Desa Wotan, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati tentang adanya penyimpangan dalam distribusi pupuk, dijawab oleh Bupati Haryanto dengan melakukan inspeksi mendadak (sidak) bersama sejumlah pejabat

Menutrut Bupati, sidak tersebut dilakukan karena masyarakat menduga Suratmin menjual pupuk bersubsidi, pada orang yang tidak memiliki kartu tani atau belum masuk Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) Pupuk Bersubsidi, sehingga stok menjadi kurang.

“Ini merupakan tindak lanjut atas aduan masyarakat yang kami terima terkait kelangkaan pupuk bersubsidi,” kata Bupati Haryanto, seperti dirilis Patikab.go.id.

Hasilnya, Bupati beserta rombongan mendapati pupuk bersubsidi disimpan dalam satu gudang yang sama dengan pupuk nonsubsidi. Hal itu akhirnya menimbulkan kecurigaan masyarakat.

“Setelah saya cek, ternyata ada kesalahpahaman. Penyebabnya, gudang untuk penjualan pupuk subsidi, juga digunakan untuk penjualan nonsubsidi. Dijadikan satu, sehingga masyarakat kalau curiga ya wajar,” kata Bupati.

Karena itu Bupati Haryanto meminta agar Suratmin memindahkan pupuk nonsubsidi ke gudang lain. Hal ini untuk menghindari kecurigaan masyarakat.

“Beliau sudah benar, menjual nonsubsidi. Tapi masyarakat curiga karena keluar-masuknya pupuk subsidi dan nonsubsidi, gudangnya jadi satu,” ungkapnya.

Dia pun menegaskan bahwa agen tidak diperbolehkan melayani pembelian pupuk bersubsidi, pada pihak yang tidak masuk dalam RDKK.

Dia menambahkan, stok pupuk bersubsidi di Pati mencukupi. Hanya saja, droppingnya memang belum 100 persen. “Secara kuota yang ada sesuai RDKK, cukup. Tinggal tergantung nanti dari masing-masing pengecer untuk realisasinya”, tambahnya.

Dia juga menjelaskan bahwa persoalan pupuk bersubsidi menjadi perhatian serius pihaknya. Sebab, ia tidak ingin produktivitas petani terganggu. “Nanti tempat lainnya juga saya cek, karena ada keluhan masyarakat. Saya tidak mau petani dirugikan, kan kasihkan”, ujarnya.

Sementara itu, Suratmin mengakui bahwa pihaknya pernah menjual pupuk nonsubsidi di gudang yang sama, yang juga dia gunakan untuk menyimpan pupuk bersubsidi.

“Sebetulnya saya biasa melayani pembelian pupuk nonsubsidi di tempat lain. Cuma karena waktu itu ada pembeli banyak yang membutuhkan, saya layani nonsubsidi di sini juga. Ternyata jadi perhatian masyarakat, ada salah pengertian”, tuturnya.

Dia mengatakan, pihaknya akan segera memindahkan pupuk nonsubsidi ke gudang lainnya yang berlokasi di Pasar Wotan. (HS-08)

Pulau Jawa Masih Yang Terpadat, Penduduk Perempuan Terbanyak

Guru Dituntut Optimalkan Konsentrasi Siswa 20 Menit Pertama