in

Di Semarang Permintaan Donor Plasma Konvalesen Tinggi

Peserta vaksin Covid-19 menjalani tahap pemeriksaan di RSUD KRMT Wongsonegoro sebelum vaksinasi.

 

HALO SEMARANG – Seiiring lonjakan kasus Covid-19 di Kota Semarang membuat permintaan plasma darah konvalesen tinggi. Namun, permintaan tersebut belum bisa terpenuhi karena stok plasma konvalesen di Unit Donor Darah (UDD) PMI Kota Semarang yang kosong.

Bagian Pemastian Mutu UDD PMI Kota Semarang, Surahman mengatakan, saat ini permintaan plasma konvalesen sangat tinggi sekali dan jumlah donor yang diperoleh PMI tidak mencukupi kebutuhan tersebut.

“Dalam sehari, rata-rata permintaan sebanyak 15-20 kantong plasma konvalesen dari pasien Covid-19. Permintaan ini naik mencapai 200 persen sejak bulan April hingga Juni 2021, saat kasus aktif virus Corona melonjak di Kota Semarang,” ungkapnya baru-baru ini.

Berdasarkan data dari UDD PMI Kota Semarang, saat ini jumlah antrean permintaan plasma konvalesen dari pasien Covid-19 mencapai 137 kantong. Jumlah itu terdiri atas 32 kantong golongan darah A, 42 kantong golongan darah B, 54 kantong golongan darah O, dan 9 kantong golongan darah AB.

Permintaan plasma konvalesen ini juga sampai dari luar Kota Semarang.

Surahman menuturkan, permintaan tersebut tidak hanya dari pasien Covid-19 yang berdomisili di Kota Semarang, tetapi juga luar kota seperti Kudus, Pati, Rembang, Salatiga, Ambarawa, Kendal, hingga Pekalongan.

“Untuk memenuhi kebutuhan pasien Covid-19 itu kami melakukan jemput bola dengan menghubungi penyintas yang pernah dirawat di tempat isolasi rumah dinas Wali Kota Semarang. Bagi mereka yang sudah 14 hari dinyatakan negatif kami minta mendonorkan plasma darah konvalesen untuk membantu pasien positif yang sedang dirawat,” jelasnya.

Kendati demikian, lanjut dia, kenyataannya banyak yang tidak mau menjadi donor. Ada berbagai alasan yang disampaikan penyintas Covid-19 antara lain, domisili sudah pindah dari Semarang, masih dalam proses penyembuhan, masih trauma, hingga takut dengan jarum.

Hanya 30 persen penyintas Covid-19 yang mau jadi donor plasma konvalesen.

“Kami memahami menjadi donor plasma konvalesen ini sifatnya sukarela. Berdasarkan catatan kami dari 100 penyintas Covod-19 yang kami tawari untuk jadi donor hanya 30 persen yang mau,” ucap Rahman.

Selain itu, kendala lain bagi UDD PMI Kota Semarang dalam mengumpulkan stok plasma konvalesen adalah tidak semua calon donor memenuhi syarat yang ditentukan. Dalam pemeriksaan kesehatan banyak ditemukan donor yang kurang berat badannya dan titer antibodi yang rendah.

“Setiap hari dari 10-15 calon donor hanya 6 sampai 8 orang yang memenuhi syarat sebagai donor. Mereka tidak lolos karena titer antibodi-nya tidak memenuhi syarat. Sesuai standar harus 1/80, kalau kurang dari itu tidak bisa. Adapun penyintas bisa melakukan donor plasma konvalesen hingga tujuh kali tergantung kondisi tubuh,” paparnya.

Data dari Dinkes Kota Semarang melalui web Siagacorona.semarangkota.go.id, per Selasa (22/6/2021) total kasus pasien terkonfirmasi Covid-19 yang dirawat ada 1.804, dari Semarang 1.180 dan luar kota Semarang ada 624. Sedangkan, total kasus terkonfirmasi sebanyak 48.118.(HS)

Yayasan Izzatul Islam Getasan Gelar Raker Tahunan

Angka Covid-19 Semakin Naik, Satpol PP Semarang Rutin Operasi Pelanggaran PPKM