in

Deteksi Risiko Stunting, Kota Pekalongan Perkenalkan Elsimil, Warganet Minta Aplikasi Disempurnakan

Foto : Pekalongankota.go.id

 

HALO PEKALONGAN – Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan memperkenalkan aplikasi Siap Nikah dan Siap Hamil atau Elsimil, untuk menekan angka stunting di wilayahnya.

Namun sejumlah warganet menilai, aplikasi ini masih memerlukan penyempurnaan, karena terdapat berbagai masalah yang mengganggu pengguna.

Dalam sebuah sosialisasi tentang aplikasi yang dapat diunduh di Google Playstore itu, Penyuluh KB Dinas Sosial Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos-P2KB) Pekalongan, Benny Astiani mengatakan aplikasi ini diberikan kepada setiap calon pengantin, baik laki-laki maupun perempuan.

Mereka nantinya diminta untuk mengisi data-data. Dari data itulah, kemudian dianalisis untuk apakah calon ibu, nantinya berisiko melahirkan bayi stunting.

Lebih lanjut, Benny mengatakan Elsimil diharapkan dapat memudahkan Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan dalam program pendampingan keluarga. Dalam penggunaannya, baik para calon pengantin maupun calon ibu akan didampingi oleh tim pendamping keluarga.

Benny menambahkan aplikasi Elsimil dikembangkan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan akan diterapkan di Provinsi Jawa Tengah (Jateng) tahun 2022 ini, para calon pengantin dapat mengunduh (mendownload) aplikasi tersebut melalui playstore maupun appstore.

Sementara itu, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo menerangkan sistem kerja aplikasi Elsimil, dengan pencatatan jumlah orang yang menikah dalam sehari dan pencatatan seluruh informasi dari pemeriksaan kesehatan pada calon ibu meliputi tinggi badan, berat badan, lingkar lengan atas dan kadar Hb.

“Kalau Elsimil sudah jalan maka di Jateng yang hari ini nikah berapa orang, maka Bapak Gubernur dapat memeriksa berapa banyak calon ibu yang lingkar lengannya kurang dari 23.5 cm, yang Hb nya kurang dari 9.5, langsung terlihat siapa dan dimana sehingga langsung kita intervensi,” kata dia, seperti dirilis Pekalongankota.go.id.

Hasto Wardoyo menyebutkan provinsi Jateng merupakan salah satu provinsi yang memiliki tingkat stunting yang lebih rendah dengan persentase 20%, dibandingkan provinsi Jawa Timur dengan persentase 23% dan Jawa Barat 24%.

“Mudah-mudahan dengan Elsimil tidak ada lagi orang hamil yang anemia, jangan ada orang hamil yang kurang gizi, sehingga tidak ada lagi bayi yang terlahir dengan panjang kurang dari 48 cm dan beratnya kurang dari 2,5 kg, karena bayi yang memiliki kondisi di bawah standar bisa jadi akan mengarah ke stunting,” tandas Ketua BKKBN tersebut.

Hasto Wardoyo menginginkan aplikasi Elsimil dapat mencegah stunting dengan menghadang calon ibu sejak sebelum hamil, selama hamil dan ketika sang anak dalam masa 1000 hari kehidupan.

“Jika kita sudah mengadang calon ibu dari sebelum dia hamil, selama hamil dan kemudian 1000 hari di kehidupan pertama, maka Insyallah kita bisa sukses menurunkan angka stunting,” kata dia.

 

Sumber : Tangkapan layar Google Playstore

 

Perlu Diperbaiki

Sementara itu dari pengecekan di Google Playstore, aplikasi ini memang sudah tercantum dan dapat diunduh di perangkat, dengan sistem operasi Android. Namun demikian, sejumlah warganet justru menilai aplikasi ini masih harus disempurnakan, lantaran ada sejumlah masalah yang mengganggu pengguna.

Seperti yang disampaikan akun Widya Wijayanti, yang menilai tampilannya sudah bagus.

“Udah bagus tampilannya, kreatif, tapi mungkin karena masih baru, ya jadi masih banyak kekurangan, belum selesai aktivasi email tapi sudah tercatat terdaftar. Nah pas mau ngisi kuesioner, gabisa karena aktivasinya belum, terus mau diperbarui data “email” juga malah tulisannya nomor telp telah terdaftar.”

Kritik juga disampaikan akun Heni Indah. Dia menilai jaringan yang digunakan server belum stabil.

“Terlalu lemot, jaringan 4G juga dibilang gak stabil…. Kalau belum siap dengan koneksi yang stabil, lebih baik jangan diluncurkan terlebih dahulu… Kami pasangan yang akan menikah jadi gak perlu ribet dengan aplikasi yang tidak dapat memadai….”

Akun Umi Kulsum meminta agar pengguna lebih dimudahkan. “Belum pernah masuk tapi email sudah terdaftar, aplikasi seperti apa ini…. Langsung login pasword salah,.. Ini yang memakai ibu-ibu bukan remaja,… Tolong lebih di mudahkan”.

Walaupun banyak yang melontarkan kritik, ada pula yang melontarkan komentar bernada membela. Seperti akun TP.PKK.KEL.KEBOMAS KELURAHAN KEBOMAS, yang menilai aplikasi ini bagus. “Bagus aplikasinya, klau yg komentar koneksi tdk stabil itu karena maksa padahal apl butuh stabil. Kembali aja ke awal perintah, maka akan terasa bagusnya apl ini.” (HS-08)

Wabup Semarang Minta Kepala SKPD Segera Laksanakan Program Kegiatan

Prakiraan Cuaca Semarang dan sekitarnya pada Kamis,  (6/1/2022)