
HALO SEMARANG – Pandemi wabah Covid-19 memang berdampak luas bagi dunia usaha. Termasuk juga kebun binatang milik Pemkot Semarang, Semarang Zoo.
Direktur Utama PT Taman Margasatwa Semarang, Samsul Bahri Siregar mengatakan, pandemi Covid-19 memang memukul sejumlah objek wisata di Semarang, tak terkecuali Semarang Zoo sebagai kebun binatang yang mengoleksi banyak satwa.
Namun demikian, saat ini untuk perawatan satwa, pihaknya masih bisa melakukannya dengan mandiri, meski beberapa langkah harus dilakukan untuk mengurangi biaya operasional lainnya.
“Untuk perawatan satwa dan pemberian makan kami masih bisa mandiri untuk saat ini. Tapi jika pandemi ini berlangsung lama, kami akan koordinasi kondisi ini dengan jajaran pimpinan,” ungkapnya, Senin (4/5/2020).
Pandemi Covid-19 membuat keberadaan satwa di kebun binatang menjadi perhatian banyak kalangan. Hal tersebut dikarenakan sejumlah kebun binatang di Indonesia hanya mengandalkan sektor tiket pengunjung sebagai sumber pendapatan.
Di mana pendapatan dari tiketing tersebut dipergunakan kembali untuk operasional seperti perawatan, pemberian makan para satwa, dan operasional lainnya.
Dampak pandemi Covid-19 pun juga dirasakan Semarang Zoo sebagai kebun binatang yang berada di Kota Semarang. Dikarenakan pada masa pandemi ini kebun binatang tersebut ditutup sementara, sehingga tak ada pemasukan tiket pengunjung.
Samsul Bahri Siregar mengatakan, saat ini pihaknya telah menerima sejumlah bantuan pakan untuk satwa di Semarang Zoo.
“Bantuan untuk pakan satwa sudah beberapa kami terima dari sejumlah pihak. Seperti dari Persatuan Kebun Binatang Seluruh Indinesia (PKBSI) dan Animal Center,” ujarnya.
Samsul pun menyebutkan, bantuan pakan satwa dari PKBSI sejumlah 300 kg daging ayam, 10 ton rumput, dan 10 sak pelet. Dan dari pihak Animal Center berupa 3 ton bekatul dan 1 ton jagung.
“Pecinta dan pemerhati satwa di Semarang juga cukup banyak yang peduli,” imbuhnya.
Meski demikian, pihaknya tetap akan menerima jika ada individu atau kelompok yang ingin memberikan bantuan pakan untuk para satwa di Semarang Zoo.
Sebelumnya, perhatian juga datang dari eks-Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, yang menawarkan kebun miliknya menjadi tempat penitipan rusa kelaparan milik Semarang Zoo.
Bantuan tersebut pun juga diresponnya. Namun demikian pihaknya tidak bisa jika harus memindahkan satwa dalam jangka waktu tertentu.
“Terima kasih untuk perharian Bu Susi terhadap Semarang Zoo. Namun jika harus memindahkan satwa kami tidak bisa. Tapi jika bantuan berupa pakan satwa, lebih baik untuk satwa,” katanya.(HS)