in

Cetak Kinerja Positif, Aset Bank Jateng Capai Rp 73,11 Triliun

Media Gathering Bank Jateng yang dilakukan pada Jumat (29/1/2021).

 

HALO BISNIS – Per 2020, Bank Jateng mencatatkan laba bersih sebesar Rp 1,12 triliun. Hal tersebut disampaikan Direktur Utama Bank Jateng, Supriyatno, dalam Media Gathering yang dilakukan pada Jumat (29/1/2021).

Bersamaan dengan pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Supriyatno mengungkapkan, bahwa laba bersih tersebut telah melampaui target.

Menurutnya, ini menggambarkan bahwa optimisme Bank Jateng masih terlihat begitu nyata meskipun di tengah-tengah pandemi.

“Laba bersih mengalami peningkatan sebesar 6,51 persen secara year-on-year. Sebelumnya, pada tahun 2019, Bank Jateng mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,05 triliun. Sementara itu, laba bersih pada tahun 2018 mencapai Rp1,25 triliun,” jelasnya.

Supriyatno mengungkapkan, dengan peningkatan laba bersih tersebut semakin memperkuat posisi Bank Jateng sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dengan angka pendapatan terbesar.

“Penempatan uang negara di BPD, suku bunga kredit turun hingga 5 persen. Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang terbesar di antara BUMD di Jawa Tengah adalah dari Bank Jateng,” ungkapnya.

Supriyatno menambahkan, pada tahun 2020 lalu, nilai aset, dana pihak ketiga, serta realisasi kredit dan pembiayaan di Bank Jateng mencapai rekor tertingginya dalam lima tahun terakhir.

“Nilai aset Bank Jateng pada 2020, tercatat mencapai Rp 73,11 triliun atau mencapai 104,32 persen dari target yang ditentukan,” tandasnya.

Menurutnya, jumlah ini menjadi yang tertinggi. Karena pada tahun sebelumnya nilai aset Bank Jateng tercatat mencapai Rp71,89 triliun. Pada tahun 2018, nilai aset berada di angka Rp 66,85 triliun. Sementara itu, pada 2017 dan 2016 jumlahnya hanya Rp 61,47 triliun dan Rp 51,25 triliun.

Gandeng LPEI
Supriyatno menambahkan, untuk dana pihak ketiga (DPK) juga mengalami kenaikan. Tercatat, pada 2020 lalu, simpanan nasabah di Bank Jateng meningkat 19,62 persen secara year-on-year. Jumlahnya kini Rp 58,98 triliun.

“Sebelumnya, dana pihak ketiga di Bank Jateng berkisar di angka Rp 30 triliun-Rp 40 triliun. Kinerja kredit dan pembiayaan dari Bank Jateng ikut mengalami pertumbuhan positif,” ujarnya.

Angkanya tumbuh 4,39 persen (yoy) dengan nilai Rp 51,11 triliun. Sementara itu, Non Performing Loan atau NPL berkisar di angka 3,52 persen pada tahun 2020 lalu.

“Angka NPL pada tahun 2020 lalu mencatatkan rekor tertingginya dalam tiga tahun terakhir. Pasalnya, pada tahun 2018 NPL Bank Jateng hanya berkisar di angka 1,84 persen. Sementara itu, pada 2019 angkanya berada di 2,88 persen,” tukas Dirut Bank Jateng.

Acara Media Gathering bersama Bank Jeteng tersebut, diikuti 22 media baik Cetak, Elektronik maupun Online.(HS)

BUMN Berkomitmen Dukung Program Gerakan Nasional Wakaf Uang

Pakai Kaos “Saya Sudah Divaksin Dua Kali”, Ganjar: Ini Sosialisasi Bahwa Vaksin Aman