in

Cek Harga Jelang Imlek, Disdag: Harga Komoditas Minyak Goreng Masih Tinggi

Foto Ilustrasi: Kabid Pengembangan Perdagangan dan Stabilitas Harga Disdag, Sugeng Dilianto saat monitoring harga bahan pokok di Pasar Karangayu, belum lama ini. 

HALO SEMARANG – Menjelang Tahun Baru Imlek tahun 2022, harga bahan pokok, terutama komoditas minyak goreng di beberapa pasar tradisional di Kota Semarang masih tinggi.

Hal itu diketahui dari hasil monitoring Dinas Perdagangan Kota Semarang (Disdag) bersama Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Jawa Tengah serta Kepolisian terkait harga minyak goreng, baru-baru ini.

Seperti di Pasar Peterongan, sepekan jelang perayaan Imlek tanggal 1 Februari 2022, harga minyak goreng kemasan maupun curah masih berada pada kisaran Rp 19,5 ribu – Rp 20 ribu per liter.

Padahal seharusnya, harga minyak goreng di pasar tradisional mulai 26 Januari lalu sudah Rp 14 ribu per liter. Sesuai kebijakan Kementerian Perdagangan dimana pasar tradisional harus menerapkan harga yang sama satu pekan, setelah diberlakukan di pasar ritel modern.

Seorang pedagang sembako di Pasar Peterongan, Yati mengatakan, untuk harga  minyak goreng di pasaran diakui memang masih tinggi. Harga beli dari agen masih sebesar Rp 18,5 ribu per liter, sehingga pedagang seperti dirinya pun menjualnya dengan harga Rp 19,5 ribu atau Rp 20 ribu per liter.

“Begitu pula harga minyak goreng curah masih dijual dengan harga Rp 19,5 ribu perliter,” katanya, Jumat (28/1/2022).

Namun demikian, pihak agen diakui telah menyampaikan bahwa untuk selanjutnya harga minyak goreng akan seragam, yakni Rp 14 ribu per liter. Sosialisasi itu disampaikan pihak agen pada Rabu (26/1/2022). Hanya saja, hingga kini barangnya masih belum datang.

“Nantinya, kalau barangnya sudah datang, harga jual dari agen

nantinya sebesar Rp 13 ribu, sedangkan pedagang diminta menjual Rp 14 ribu. Namun, belum tahu kapan barangnya datang, katanya sih baru didaftarkan,” paparnya.

Senada, pedagang sembako lainnya, Mulyadi mengatakan, masih menjual minyak goreng seharga Rp 20 ribu baik curah maupun kemasan. Diakuinya, harga yang masih tinggi tentu berpengaruh terhadap permintaan lantaran di pasar modern sudah menerapkan harga Rp 14 ribu.

“Di supermarket harganya  Rp 14 ribu, jelas pengaruh. Masyarakat belinya di supermarket, tapi karena di supermarket persediaan terbatas, masih ada pembeli yang ke sini,” jelasnya.

Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan dan Stabilitas Harga Dinas Perdagangan Kota Semarang, Sugeng Dilianto mengatakan, hasil monitoring harga minyak goreng di pasar tradisional memang masih tinggi.

Secara ketentuan, seharusnya harga minyak goreng di pasar tradisional menjadi Rp 14 ribu sejak 26 Januari lalu. Saat ini, prosesnya masih penarikan barang lama untuk diganti barang baru dengan harga Rp 14 ribu.

“Masih harga lama tapi barang ada sebagian yang sudah ditarik, ada yang belum. Seperti Sunco ini tinggal menunggu dropping barang dari perusahaan,” terang Dili, sapaan akrabnya.

Kebijakan satu harga minyak goreng Rp 14 ribu, anjut Dili, hanya untuk jenis kemasan. Sedangkan, minyak goreng curah tidak ada ketentuan harganya. Sehingga, harga minyak goreng curah, khususnya hingga saat ini masih dengan harga yang tinggi. (HS-06)

Tren Belanja Tahun Baru Imlek: Transaksi Kue Keranjang Meningkat Hampir Empat Kali Lipat

Atasi Kredit Macet, Bank Jateng Libatkan KPK