HALO SEMARANG – Kasus stunting yang cukup banyak di Indonesia, mendorong Penasihat Dharma Wanita Instansi Pemerintah Pusat (DWP IPP) Kementerian Agama, Eny Retno Yaqut, membuat beberapa perubahan program DWP ke depan.
Eny Retno Yaqut dalam Rakernas DWP IPP Kemenag RI di Surabaya, Minggu (5/02/2023) mengatakan, para anggota Dharma Wanita dapat memainkan peran lebih kuat, dalam mencegah stunting.
Kepekaan terhadap lingkungan sekitar sangat diperlukan, agar kasus stunting dapat di minimalisasi, sehingga kesejahteraan masyarakat pun meningkat.
Menurut dia, banyak penyebab stunting, salah satunya adalah pernikahan anak, diikuti angka perceraian yang juga tinggi.
“Untuk itu saya mengimbau ibu-ibu sekalian untuk peka pada kasus ini, buka matanya lebih lebar, lihat lingkungan sekitar agar kasus yang sekarang lumayan tinggi ini dapat di tekan,” ,” kata Eny, seperti dirilis kemenag.go.id.
Lebih lanjut Eny mengatakan bahwa program kerja yang disusun untuk satu tahun ke depan, harus banyak menyentuh masyarakat, agar semakin banyak masyarakat yang bisa merasakan manfaat dari perkumpulan ini.
“Selain stunting, isu intoleransi juga perlu menjadi perhatian. Ibu-ibu dapat melakukan pendekatan pada masyarakat dan mengedukasi bahwa kerukunan adalah kebiasaan bangsa kita dari dulu,” terang Eny.
Tampak hadir, Wakil Penasehat Halimah Zainut Tauhid, Ketua DWP IPP Kemenag RI Farikhah Nizar Ali, Para Ketua DWP Eselon 1, para Ketua DWP Kanwil Provinsi Se Indonesia dan Para Ketua DWP PTKN Se Indonesia. (HS-08)