in

Cegah Radikalisme, Kepala BNPT Minta Jajaran Perkuat Sinergi dan Libatkan Masyarakat

Rapat Pimpinan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, di Jakarta, Selasa (14/6/2022). (Foto : bnpt.go.id)

 

HALO SEMARANG – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), terus memperkuat sinergi dengan pemangku kebijakan serta masyarakat, untuk ikut berkontribusi dalam penanggulangan terorisme di Indonesia.

Hal ini dilakukan dalam menghadapi gerakan kelompok radikal, yang mengusung ideologi berlawanan dengan Pancasila.

“Kita harus kuatkan sinergi dengan jajaran kementerian atau lembaga, dalam menentukan program atau tindak lanjut ke depan. Kita buat kegiatan-kegiatan yang melibatkan masyarakat luas dan mengundang mitra-mitra, dalam hal ini kementerian atau lembaga,” kata Kepala BNPT Komjen Pol Dr Boy Rafli Amar MH, dalam Rapat Pimpinan, di Jakarta, Selasa (14/6/2022).

Mantan Wakil Lemdiklat Polri ini, menyampaikan ruang publik perlu diramaikan dengan narasi positif, sehingga penting untuk mengajak mitra BNPT dalam menyampaikan pesan perdamaian dan persatuan di tengah masyarakat, sehingga kelompok-kelompok radikal semakin sulit memanfaatkan ruang publik, jika narasi positif semakin banyak diciptakan.

“Kita harus proaktif, harus bisa cari peluang untuk membina dan merangkul mitra deradikalisasi melalui program-program kita. Mereka harus ikut menyuarakan narasi-narasi perdamaian, serta menampung aspirasi-aspirasi masyarakat terkait penanggulangan terorisme,” kata Boy Rafli, seperti dirilis bnpt.go.id.

Menurut Kepala BNPT sebagai badan publik harus terus mengupayakan penyempurnaan tata kelola organisasi agar proses pencegahan terorisme dari hulu hingga hilir dapat semakin baik ke depannya.

“Saya mengajak personel BNPT untuk bersama-sama menciptakan tata kelola organisasi yang semakin baik. Kita harus meneguhkan segala ikhtiar untuk langkah BNPT ke depan,” jelas Boy Rafli.

Terkait radikalisme dan terorisme, sebelumnya Polda Metro Jaya menangkap AS (74), Menteri Pendidikan Khilafatul Muslimin, belum lama ini di Mojokerto, Jawa Timur.

“Dia sebagai Menteri Pendidikan. AS atas perintah khalifah, memiliki peran menetapkan bahan ajar atau kurikulum lembaga pendidikan yang terafiliasi dengan Khilafatul Muslimin,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan, seperti dirilis tribratanews.polri.go.id.

Menurutnya, AS juga berperan dalam pembuatan konten di buletin dan sejumlah tulisan yang diedarkan oleh Khilafatul Muslimin, dengan isi yang bertentangan dengan Pancasila.

“Yang bersangkutan juga penulis di buletin, koran, dan lain-lain yang di keluarkan oleh Khilafatul Muslimin yang berisikan ajaran ataupun paham yang bertentangan dengan Pancasila,” jelasnya.

Keberhasilan Polri dalam mengungkap serta menangkap para petinggi Khilafatul Muslimin, mendapat apresiasi Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi).

Polisi pun menyita empat unit brankas besi berisi uang tunai lebih dari Rp 2,3 miliar.

“Kita apresiasi kinerja Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya pimpinan Kombes Pol Hengki Haryadi,” kata Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) Dr Edi Hasibuan, baru-baru ini seperti dirilis tribratanews.polri.go.id.

Menurut Edi Hasibuan, kinerja cepat Polda Metro Jaya patut diapresiasi banyak pihak, menginggat kelompok Khilafatul Muslimin sangat membahayakan NKRI.

“Kelompok ini tidak dapat dibiarkan dan sangat berbahaya. Jadi harus ada tindakan tegas dan cepat dari kepolisian,” katanya.

Pemerhati kepolisian ini menyebutkan, tindakan Polda Metro Jaya ini merupakan implementasi program Presisi Kapolri untuk mewujudkan Polri yang Prediktif, Responsibilitas, dan Transfaransi Berkeadilan.

“Kami minta seluruh jajaran Polri mewaspadai gerakan Khilafatul Muslimin yang meresahkan masyarakat di wilayah masing masing,” ucapnya.

Sementara itu terkait temuan uang miliaran rupiah di markas Kilafatul Muslimin, membuka tabir penghimpunan dana bagi kegiatan mereka.

Untuk melacak aliran dana keluar-masuk kas Khilafatul Muslimin itu, Mabes Polri menggandeng PPATK guna menelusuri aliran dana milik Khilafatul Muslimin.

Wakil Ketua Komisi III DPR RI H Ahmad Sahroni SE MI Kom, mengapresiasi sinergi Polri bersama Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), untuk melacak aliran dana organisasi Khilafatul Muslimin, di dalam dan luar negeri.

“Saya sangat mengapresiasi langkah proaktif dari Kepolisian untuk terus bersinergi dengan lembaga negara lainnya, demi mengusut aksi terorisme ini sampai ke akarnya,” kata Sahroni, seperti dirilis Tribratanews.polri.go.id.

Dia menilai kerja sama dan sinergi kedua lembaga tersebut, sangat diperlukan karena semakin canggihnya tindak terorisme di Indonesia. Menurut dia, perkembangan zaman memungkinkan terjadinya transaksi ilegal antar-negara yang sangat membahayakan.

“Karena itu sinergi Polri-PPATK sangat diperlukan. Jadi teroris canggih, namun polisi dan PPATK lebih canggih,” ujarnya.

Wakil Ketua Komisi III DPR RI berharap agar sinergitas yang sangat baik kedua lembaga tersebut bisa terus berlanjut dalam upaya berbagai pengungkapan dugaan aksi terorisme lainnya. Sinergitas tersebut bisa dilakukan untuk melakukan pelacakan dan pencegahan tindak terorisme.

“Jadi bisa mengetahui lebih awal apabila ada aliran dana yang mencurigakan yang masuk dan diperuntukkan untuk organisasi-organisasi tertentu,” terangnya.

Apalagi, PPATK dapat langsung mendeteksi orang-perorang dengan transaksi keuangan yang mencurigakan. (HS-08)

Rawan Bencana, Wabup Minta Masyarakat Purworejo Selalu Waspada

Keunggulan Boarding School (Sekolah Berasrama) Dibanding Sekolah Reguler