in

Bupati Jepara : Semangat Satgas Jogo Tonggo Jangan Kendur

Bupati Jepara Dian Kristiandi saat memonitor Satgas Jogo Tonggo, di Desa Bangsri. (Foto: jatengprov.go.id)

 

HALO JEPARA – Pemerintah desa dan Satgas Jogo Tonggo, diminta untuk meningkatkan upaya mencegah penyebaran Covid-19 di Kabupaten Jepara.
Hal itu disampaikan Bupati Jepara Dian Kristiandi saat memonitor Satgas Jogo Tonggo, di Desa Bangsri.
Bupati juga meminta agar semangat anggota Satgas Jogo Tonggo, tidak kendur dalam menyosialisasikan protokol kesehatan.

“Ingatkan kepada masyarakat, bahwa Covid-19 masih belum berakhir. Satu-satunya cara yang dapat memutus mata rantai Covid-19 ini, hanya dengan 3 M, memakai masker untuk melindungi diri dan orang lain, mencuci tangan, dan menjaga jarak,” jelas Andi, sapaan akrabnya.

Walaupun kelihatanya sangat sederhana, lanjut Andi, namun akan menjadi sangat berbahaya jika tidak ada kontrol. Khususnya, dari Satgas Jogo Tonggo.

“Gas dan rem harus berimbang. Kadang kita gas agar ekonomi tetap berjalan, namun juga harus direm agar tidak kebablasan,” kata dia, seperti dirilis Jatengprov.go.id, kemarin.

Bupati berpesan kepada petinggi selaku Ketua Satgas Covid-19 di tingkat desa, untuk tidak memberikan izin kegiatan kemasyarakatan, jika memang masyarakatnya masih abai terhadap protokol kesehatan.

Namun, jika dilihat masyarakatnya sudah patuh, maka silakan, tapi tetap memperhatikan batasan-batasan.

Ditambahkan, dalam upaya pencegahan penularan Covid-19 di tengah masyarakat, masyarakat sendiri yang seharusnya berada di garda terdepan. Sedangkan para tenaga medis menjadi ujung tombak dari penangaan wabah ini.

Namun sayang, masih banyak masyarakat yang tidak menyadari peran mereka, di dalam perang melawan Covid-19. Sebagian dari mereka bahkan cenderung abai dan tidak peduli dengan protokoler kesehatan yang seharusnya mereka lakukan untuk mencegah terjadinya penularan.

“Akibatnya, banyak tenaga medis harus berjuang keras untuk mengatasi dampak dari ketidakpedulian masyarakat dan banyak di antara mereka bahkan akhirnya meninggal dunia karena terkena Covid-19,” kata dia. (HS-08)

Masuk Zona Merah Lagi, Pembelajaran Tatap Muka di Temanggung Dihentikan

PKK Jateng Sebarkan Hobi Bertanam, Atikoh: Tak Perlu Lahan Luas, Cukup di Pekarangan