in

BRT Trans Semarang Tingkatkan Penggunaan Transaksi Non-Tunai

Armada Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang menunggu penumpang di Halte keberangkatan Terminal Mangkang.

 

HALO SEMARANG – Berbagai upaya pencegahan penyebaran virus Covid-19 terus dilakukan Badan Layanan Umum Unit Pelaksana Teknis Daerah Trans Semarang. Salah satunya dengan menggencarkan kampanye aktivitas pembayaran tiket penumpang BRT dengan non-tunai.

Plt Kepala BLU UPTD Trans Semarang, Hendrix Setiawan mengungkapkan, sejak 17 Maret 2020 pihaknya telah melakukan upaya pencegahan penyebaran virus Covid-19, di antaranya dengan mewajibkan semua petugas dan penumpang memakai masker, mengecek suhu tubuh petugas dan calon penumpang dengan thermo gun, serta melakukan penyemprotan disinfektan baik di halte maupun keseluruh armada.

Tak hanya itu, pihaknya juga menyediakan tempat cuci tangan di halte transit dan halte keberangkatan, kemudian juga memasang hand sanitizer baik di halte transit maupun di dalam bus.

“Selain itu membatasi kapasitas penumpang di bus menjadi 50% selama pandemi. Karena ada aturan dari pemerintah untuk menjaga jarak, begitu juga jumlah pegangan bus untuk berdiri dikurangi hanya 50 persen,” terangnya, Selasa (15/12/2020).

Hendrix menjelaskan, kapasitas bus besar awalnya memiliki kapasitas 80 penumpang, kini dikurangi menjadi 40 penumpang. Sedangkan bus ukuran medium yang awalnya bisa menampung 42 penumpang, juga hanya diisi 22 penumpang.

“Setiap dua pekan sekali seluruh petugas akan dibagikan susu dan vitamin guna menjaga kebugaran. Selain melakukan penyemprotan disinfektan di dalam bus, penyemprotan juga dilakukan diseluruh halte Trans Semarang”, tuturnya.
Hendrix menyebut, berbagai langkah protokol kesehatan yang dilaksanakan Trans Semarang telah sesuai dengan anjuran pemerintah.

“Kami telah memasang cairan antiseptik di halte transit, halte awal keberangkatan, dan di dalam bus yang dapat digunakan penumpang. Untuk mencegah penyebaran Covid-19, bagi penumpang kami juga menyediakan pembayaran non-tunai (cashless), antara lain E-Card Trans Semarang, Tapcash BNI, BRIZZI, Link Aja, OVO dan Go Pay,” paparnya.

Selain itu, dia mengimbau kepada segenap karyawan untuk terus menjaga kualitas pelayanan dengan senyum, salam, sapa, dan menerapkan protokol kesehatan. Dan tidak keluar kota jika tidak penting.

Sementara itu, Koordinator Alat Komunikasi BRT Trans Semarang, Pramita Kurnia menambahkan, waktu layanan Trans Semarang selama pandemi Covid-19 masih disesuaikan dengan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) di Kota Semarang.

Dia menjelaskan, awal layanan Trans Semarang selama pandemi Covid-19 ini dimulai pukul 05.45 hingga akhir layanan dari Halte Balai Kota pukul 18.00 WIB. Sedangkan layanan Bandara Malam masih belum dioperasionalkan.

“Trans Semarang saat ini melayani masyarakat di Kota Semarang dan sekitarnya dengan 8 koridor dan 3 rute Feeder. Dengan tarif Trans Semarang, umum Rp 3.500, pelajar/mahasiswa, pengguna KIA, lanjut usia dan veteran Rp 1.000,” katanya.

Untuk mencegah penularan virus Covid-19, kata Mita, setiap petugas tiket pembayaran juga membawa alat e-mobile untuk pembayaran tiket non-tunai, sebagai upaya untuk mencegah penularan virus Covid-19 melalui transaksi uang tunai.

“Selain itu, pembayaran non-tunai ini bisa dicek total transaksi, karena setiap transaksi pembelian tiket penumpang masuk ke layar monitor,” tuturnya.(HS)

Prakiraan Cuaca Semarang Dan Sekitarnya, Selasa (15/12/2020)

Kiprah Baznas Jateng, Dan Peluang Dari Mustahiq Menjadi Muzakki