
HALO SEMARANG – Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Semarang membutuhkan petugas sensus penduduk sebanyak 2.600 orang, untuk mendata jumlah penduduk Kota Semarang dalam kegiatan Sensus Penduduk Satu Data BPS Tahun 2020.
Dan perekrutan petugas sensus ini akan dimulai pada April 2020.
Kepala BPS Kota Semarang, Erisman mengatakan, petugas sensus ini akan bertugas selama satu bulan yakni dari 1-31 Juli 2020, untuk melakukan pendataan terkait administasi kependudukan (adminduk).
“Dan gajinya nanti lumayan di atas UMR. Mereka akan mendatangi setiap rumah untuk melakukan wawancara guna memperoleh informasi anggota keluarga dan data pendukungnya,” imbuhnya, Jumat (21/2/2020).
Selain mendata penduduk melalui wawancara oleh petugas, lanjut Erisman, masyarakat juga bisa melakukan input data secara mandiri dengan cara online. Dengan alamat yakni sensus.bps.co.id.
“Tinggal siapin aja dokumen pribadi, seperti KK, surat nikah bagi yang sudah menikah. Karena harus mengisi nomor surat nikah supaya sinkron dengan data adminduk di Disdukcapil,” terangnya.
Sedangkan terkait keamanan data penduduk, dikatakan Erisman, data akan dijamin oleh pemerintah. Karena BPS dalam sistemnya didukung oleh konsultan untuk security.
“Nanti di dasboardnya bisa monitoring per RT, bagi yang sudah online maupun yang belum akan terdata. Dan setelah melakukan pendataan online, petugas akan mencetak semuanya. Yaitu mengeluarkan yang namanya daftar penduduk. Di daftar penduduk ini mungkin nanti ada warga yang tempat tinggalnya berbeda dengan alamat yang sekarang, itu yang tercatat di adminduk. Sehingga berapa banyak yang alamatnya berbeda dengan KTP dan domisili, bisa terdata di sini,” katanya.
Kemudian, kata Erisman, dalam pelaksanaan pendataan secara online akan dimulai pada 15 -31 Februari 2020. Sedangkan pelaksanaan lapangannya untuk pendataan wawancara akan dilakukan pada 1-31 Juli 2020.
“Masyarakat boleh melakukan pendataan online, maupun menunggu pelaksanaan wawancara. Kalau tidak mau direpotin petugas silahkan memakai layanan sistem online, dengan mengisi daftar pertanyaan dengan benar dan lengkap sehingga nanti tidak perlu lagi didatangi petugas. Karena datanya sudah lengkap. Namun tidak menutup kemungkinan petugas juga akan door to door untuk melihat bangunan-bangunan rumah tangga yang ada di setiap RT. Harapannya ke depan kita sudah bisa menggunakan data registrasi tidak perlu sensus secara lengkap karena memiliki satu data Indonesia,” pungkasnya.(HS)