in

BPBD Temanggung Minta Warga Siaga Dampak La Nina

Foto : Temanggungkab.go.id

HALO TEMANGGUNG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung, menyiapkan antisipasi bencana hidrometeorologi, sebagai dampak La Nina di bagian timur dan tengah Samudera Pasifik, dekat atau berada di garis khatulistiwa, di penghujung 2021.

Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Temanggung, Toifur Hadi, mengatakan berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), musim hujan kali ini akan dipengaruhi fenomena La Nina. Curah hujan diperkirakan akan lebih tinggi dibandingkan musim hujan sebelumnya.

“Di samping hujan yang berpotensi banjir, juga ada angin kencang, longsor yang perlu kita waspadai, seperti bencana angin kencang yang terjadi di Kecamatan Parakan beberapa waktu lalu. Jadi perlu kita tingkatkan kewaspadaan,” kata Toifur, seperti dirilis Temanggungkab.go.id.

Sebagai langkah antisipasi, Pemerintah Kabupaten Temanggung melalui Sekretaris Daerah telah membuat Surat Edaran, tentang Peringatan Dini Bahaya La Nina yang ditujukan kepada seluruh kecamatan di Temanggung.

”Dari kecamatan tersebut, kita harap bisa diteruskan ke desa-desa, agar bisa menjadi kewaspadaan bersama,” harapnya.

Personel BPBD, SAR dan dibantu TNI, Polri dan petugas lainnya, dilibatkan dalam upaya antisipasi penanganan bencana di wilayah Kabupaten Temanggung. Semua personel tersebut siap bergerak untuk melakukan upaya evakuasi, jika sewaktu-waktu terjadi bencana.

Dari Wikipedia diketahui La Nina merupakan fase dingin dari El Niño – Osilasi Selatan dan merupakan kebalikan dari fenomena El Niño.

Nama La Niña berasal dari bahasa Spanyol, yang berarti anak perempuan atau putri. Fenomena ini dulu disebut sebagai anti El Niño dan El Viejo, yang berarti si Tua.

Selama fenomena La Niña berlangsung, suhu permukaan laut di sepanjang timur dan tengah Samudera Pasifik, yang dekat atau berada di garis khatulistiwa, mengalami penurunan 3° hingga 5° C dari suhu normal. Fenomena ini biasanya berlangsung paling tidak lima bulan.

Adapun dampak utama dari fenomena La Niña terhadap wilayah Indonesia, adalah peningkatan curah hujan di wilayah tengah dan timur Indonesia, sebagai akibat dari menghangatnya suhu muka laut di wilayah perairan Indonesia.

Fenomena ini dapat menyebabkan musim hujan lebih panjang atau “tidak terjadi musim kemarau” di wilayah Indonesia, dan peningkatan curah hujan yang signifikan pada saat musim hujan berlangsung, sehingga bencana hidrometeorologi rawan terjadi di pelbagai wilayah Indonesia. (HS-08)

Turunkan Angka Stunting, Pemkab Temanggung Kerahkan 1.827 Pendamping Keluarga

Petani Temanggung Keluhkan Permainan Harga Hasil Panen