in

Boyolali, Demak dan Jepara Tertarik Inovasi Titip Bandaku Klaten

Foto : Klatenkab.go.id

 

HALO KLATEN – Tiga kabupaten di Jawa Tengah, yakni Boyolali, Demak dan Jepara, tertarik untuk mengadopsi inovasi Titip Bandaku yang dilaksanakan Pemkab Klaten.

Dengan inovasi yang telah dua tahun dilaksanakan tersebut, masyarakat dapat secara resmi mengarsipkan dokumen mereka, sehingga ketika terdampak bencana, dokumen tersebut masih ada secara virtual.

Ketertarikan tersebut antara lain disampaikan Endah Purnamaningsih, Arsiparis Ahli Kabupaten Boyolali. Menurut dia, sebagian wilayah Kabupaten Boyolali juga merupakan daerah rawan bencana erupsi Gunung Merapi.

“Kebetulan wilayah Kabupaten Boyolali juga termasuk daerah rawan bencana. Selama ini penyelamatan arsip sebetulnya juga sudah berjalan. Tetapi upaya yang dilakukan Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Boyolali, baru sampai pada penyelamatan arsip milik pemerintah desa,” kata Endah Purnamaningsih, seperti dirilis Klatenkab.go.id, Jumat (9/4).

Karena itu saat berkunjung ke Dinas Arsip dan Perpustakaan Klaten bersama jajaran Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Demak Rabu, (7/04) kemarin, dia mengemukakan ketertarikannya untuk mempelajari lebih detil inovasi kabupaten tetangganya itu.

“Kami ingin belajar Program Titip Bandaku secara lebih detail,” kata dia.

Kepala Bidang Kearsipan, Dinas Arsip dan Perpustakaan Demak, Prayitno mengatakan banyak mendapatkan informasi, terkait inovasi Titip Bandaku ini dari media massa.

Termasuk kemajuan yang diraih Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten di bidang pengawasan kearsipan termasuk KIPP.

“Kabupaten Demak sering diterjang banjir. Banyak dokumen warga yang rusak. Kebetulan upaya penyelamatan itu sudah kami lakukan sebatas dokumen pemerintah desa, tapi belum bagi masyarakat. Program Titip Bandaku ini akan kami adopsi dan secara teknis kami berkunjung lansung ke Klaten untuk belajar” ungkapnya.

Adapun Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Klaten, Syahruna mengatakan saat ini Inovasi Titip Bandaku terus dikembangkan. Baik dari sisi pengambil manfaat atau sistimnya itu sendiri.

“Target kami untuk daerah rawan Merapi pengalihan media arsip warga bisa kami selesaiakan. Selain Kabupaten Boyolali dan Demak, daerah lain seperti Jepara juga tertarik untuk mereplikasi inovasi Titip Bandaku. Terpenting inovasi bisa bermanfaat seluas-luasnya bagi masyarakat” kata dia. (HS-08)

Soal Dugaan Penganiayaan Dan Intimidasi Wartawan Di Surabaya, Ini Tuntutan AJI Semarang

Bupati Kebumen Segera Perbaiki Jalan Kembalan