in

BNPT Bersinergi dengan Kementerian dan Lembaga Cegah Perkembangan Paham Radikal Terorisme

Penandatanganan Rencana Aksi Sinergisitas Antarkementerian atau Lembaga Program Penanggulangan Terorisme Tahun 2022 di Jakarta, Jumat (8/4). (Foto : bnpt.go.id)

 

HALO SEMARANG – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bersinergi dengan 46 kementerian dan lembaga, untuk melaksanakan deradikalisasi dan pencegahan tindak pidana terorisme.

Upaya yang dilakukan adalah dengan melaksanakan pembangunan fisik dan nonfisik, yang hasilnya dapat dinikmati mantan narapidana terorisme dan keluarganya. Upaya itu sekaligus merupakan salah satu bentuk kehadiran negara, dalam penanggulangan terorisme.

Hal itu diungkapkan Kepala BNPT, Komjen Pol Dr Boy Rafli Amar MH, pada Penandatanganan Rencana Aksi Sinergisitas Antarkementerian atau Lembaga Program Penanggulangan Terorisme Tahun 2022 di Jakarta, Jumat (8/4).

Dengan program Sinergisitas BNPT ini, dias berharap dapat menggandeng kelompok radikal juga eks napiter, untuk kembali mencintai NKRI dan mendukung pemerintah.

“Konsep sinergitasitas di kalangan eks napiter, keluarga, penyintas, dan kelompok radikal, karena kita tahu radikal terorisme diawali dengan munculnya sikap intoleransi, dan kita berharap adanya pembangunan fisik dan non fisik ini menjadi sebuah solusi untuk menyentuh kalangan kelompok radikal tersebut dan sebaliknya dengan kehadiran kita, mereka dapat lambat laun akan menjadi masyarakat yang bangga dengan pemerintahan dan negaranya,” kata dia, seperti disampaikan BNPT.go.id.

Senada dengan Kepala BNPT, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan RI (Menko Polhukam), Mahfud MD melihat bahwa terorisme menjadi permasalah transnasional yang masih menjadi kewaspadaan negara Internasional yang belum tuntas.

Pendekatan lunak menjadi salah strategi yang dianggap berjalan di dalam menangani persoalan radikalisme terorisme di Indonesia, salah satunya melalui sinergi Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, dan Stekholder lainnya yang memfokuskan di Wilayah Provinsi Sulawesi Tengah, Nusa Tenggara Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat.

“Program yang sudah berjalan 7 tahun telah membawa dampak yang cukup positif. Tidak hanya sebagai pelibatan aktif, para kementerian atau lembaga bahu membahu mendorong partisipasi dalam menanggulangi terorisme dengan pendekatan kesejahteraan dengan kebutuhan yang tepat sasaran. Saya yakin kita dapat mewujudkan penanggulangan terorisme di 5 wilayah provinsi yang akan dilaksanakan,” ujar Menko Polhukam.

Sinergitas antarkementerian atau lembaga sejalan dengan semangat penerapan strategi Pentahelix yang diterapkan BNPT, yaitu dengan kerja sama dan kolaborasi multipihak dalam capaian tujuan kelembagaan, khususnya dalam hal penanggulangan terorisme di Indonesia.

Konsep multipihak ini menerapkan seluruh potensi dalam membentuk kekuatan nasional, melawan ideologi radikalisme terorisme, dengan melibatkan unsur Pemerintah, akademisi, badan atau pelaku usaha, masyarakat atau komunitas hingga media massa.

Tahun ini, kegiatan sinergisitas antar Kementerian atau Lembaga pada 2022, adalah 46 Kementerian atau Lembaga ditambah Dewan Pers. Adapun jumlah Rencana Aksi yang telah disampaikan Kementerian/Lembaga sebanyak 663, yang terdiri dari 209 kegiatan fisik, dan 454 kegiatan non-fisik.

Penandatanganan dilakukan oleh masing masing pimpinan kementerian atau  lembaga, yang disaksikan langsung oleh Kepala BNPT dan Menteri Koordinator Bidang Polhukam serta perwakilan pejabat tinggi dari 46 Kementerian/Lembaga tim Sinergisitas BNPT tahun 2022. (HS-08)

Kwarcab Purbalingga Terima Dua Penghargaan Tingkat Kwarda Jateng

Menteri PUPR Pastikan Kesiapan Jalan Nasional dan Jalan Tol untuk Mudik