
HALO SEMARANG – Untuk membidik kunjungan wisata dari luar negeri, Pemprov Jateng melalui Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Jawa Tengah akan menggelar 10 kegiatan berskeala internasional. Masing-masing kegiatan itu memiliki keunikan dan merupakan bagian dari budaya dan kearifan lokal masyarakat setempat.
Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Jawa Tengah, Sinung Nugroho Rachmadi mengatakan, kegiatan yang disiapkan yaitu Dieng Culture Festival (DCF), Festival Cheng Ho, Festival Kota Lama, Festival Payung Indonesia, Solo International Performing Arts (SIPA), Borobudur Marathon, Borobudur International Festival (BIF), Festival Jamu dan Kuliner, Solo Batik Carnival (SBC), dan Festival Sindoro Sumbing.
Enam dari Top 10 Events Jawa Tengah tersebut berhasil masuk dalam Top 100 National Calendar of Events 2020 Kementrian Pariwisata, yaitu Dieng Culture Festival (DCF), Festival Cheng Ho, Festival Kota Lama, Festival Payung Indonesia, Solo International Performing Arts (SIPA), dan Borobudur Marathon.
“Event-event tersebut telah memenuhi beberapa kriteria, antara lain memiliki unsur 3C yaitu Creative/Cultural Value, Commercial/ Communication media Value, dan CEO Commitment/Consistency. Selain itu juga telah diselenggarakan secara kontinyu selama 3-4 tahun berturut-turut, dan mempunyai target dan realisasi kunjungan wisatawan mancanegara dan nusantara yang meningkat setiap tahunnya,” katanya, saat Launching Jawa Tengah Calendar of Events 2020, di MG Setos Hotel Semarang, Rabu (27/11/2019).
Pihaknya juga terus berupaya untuk melakukan sinkronisasi program antara provinsi dan kabupaten/kota. Hal itu untuk mendorong percepatan pembangunan dan kunjungan wisata dari luar negeri ke Jawa Tengah.
“Selain event yang kami siapkan, kami juga mendorong desa wisata untuk dikembangkan potensinya. Para penggerak desa wisata juga akan dipacu untuk menambah wawasan dan membangun jejaring. Jadi nanti kalau ada kegiatan di luar negeri, tak harus yang berangkat kepala dinas. Merekalah dan para duta wisata Jateng yang akan kami usulkan untuk memperbanyak study banding ke luar negeri, agar menambah jejaring,” katanya.
Pihaknya juga akan menggandeng perguruan tinggi untuk pengembangan wisata di daerah. Khususnya dengan program kuliah kerja nyata (KKN) tematik.
“Kerja sama dengan kampus akan segera kami realisasikan. Hal itu guna membangun kewirausahaan di desa melalui program KKN tematik. Jadi, nanti hasil KKN akan jadi karya akademik sederhana. Target kami nanti di Jawa Tengah ada 500 desa wisata. Akan ada kolaborasi yang makin elok, antara kabupaten/kota, provinsi, maupun perguruan tinggi, baik swasta maupun negeri,” tandasnya.
Sementara Sulistiyo Sekretaris Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Jawa Tengah mengatakan, peluncuran Jawa Tengah Calendar of Events 2020 merupakan apresiasi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah kepada para penyelenggara event di Jawa Tengah. Momentum ini sekaligus sebagai upaya promosi event tahun 2020 dan menjadi spirit untuk terus meningkatkan kualitas dan kuantitas event di Jawa Tengah.
Lebih dari 250 event akan diselengarakan di Jawa Tengah pada tahun 2020. Dari 250 event, 10 di antaranya merupakan event internasional atau Top 10 Events Jawa Tengah.
“Kekuatan budaya adalah DNA destinasi yang tidak ditemui di daerah lain,” katanya.
Terkait Borobudur sebagai destinasi super prioritas, Pemprov Jateng telah mempersiapkan dan akan memfasilitasi penyelenggaraan beberapa event berskala internasional di sana. Antara lain Festival Suling Internasional (April 2020), Ruwat Rawat Borobudur, Borobudur Writers and Culture Festival, Tour De Borobudur, dan Borobudur Cartoon.
“Calendar of Events merupakan salah satu program strategis dalam mempromosikan Borobudur melalui event untuk meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara serta menggerakkan wisatawan nusantara agar berwisata ke Borobudur pada khususnya, dan Jawa Tengah pada umumnya,” tandasnya.(HS)