in

Bersekolah di SMK Lembah Hijau Batang, Siswa Belajar Beternak Ruminansia

Siswa SMK Lembah Hijau Batang memberi pakan ternak sapi. (Foto : batangkab.go.id)

 

HALO BATANG – Anak-anak lulusan SMP sederajat di Kabupaten Batang, kini dapat melanjutkan pendidikan di bidang peternakan ruminansia, di SMK Peternakan Lembah Hijau, Kecamatan Reban, Kabupaten Batang.

“Sekolah ini sebenarnya adalah bentuk dari keprihatinan, karena banyak pelajar SMP setelah lulus ternyata menganggur dan banyak anak lulusan SMP yang tidak punya kesempatan untuk sekolah lagi, karena biaya sekolah mahal,” kata Kepala Sekolah, Dani Irawati, Rabu (11/1/2023).

Dia menuturkan, untuk mendapatkan siswa, pihaknya mencari anak-anak yang tidak berkesempatan sekolah. Biaya pendidikan di sekolah itu juga hanya sebesar Rp 50.000 per bulan.

Bahkan bagi anak-anak yang benar-benar tidak mampu, mereka dapat bersekolah dan tinggal di asrama.

“Konsepnya tidak seperti sekolah seperti pada umumnya,” kata dia, seperti dirilis batangkab.go.id.

Di sekolah itu, siswa mendapat pendidikan karakter agar menghasilkan lulusan yang luar biasa.

“Pembelajaran di sini, yang pertama kali diberikan adalah pendidikan pendalaman karakter saat awal masuk selama 3 bulan,” kata dia.

Siswa diajarkan bangun pukul 03.00 WIB dan segera bersiap-siap dan memakai seragam. Mereka kemudian menjalan salat dan memperoleh pendidikan agama, baru kemudian mulai Kegiatan Belajar Mengajar.

“Kebetulan kita ditetapkan sebagai salah satu SMK di Indonesia baru satu menjadi sentra kewirausahaan pemuda yang menyangkup kalau yang lainnya kan pemuda pada umumnya. Kalau ini di SMK kita dicanangkan oleh Kemenpora di tahun 2019 itu sebagai sentra kewirausahaan pemuda,” terangnya.

Lanjut dia, di sekolah itu anak-anak mendapatkan pendidikan peternakan ruminansia, seperti sapi, kambing, kerbau, dan domba.

Dari hewan-hewan yang dipelihara, kemudian diambil susunya untuk diolah menjadi es krim atau yoghurt. Barang-barang tersebut kemudian dipasarkan, dengan didukung Bank Indonesia Tegal.

Peluang kerja atau melanjutkan pendidikan yang diperoleh alumni cukup baik. Ada dua alumnus yang dikirim ke Jepang dan dua ke New Zealand.

Para alumnus lain juga diterima di sejumlah perguruan tinggi di Indonesia, dan rata-rata mereka memperoleh bea siswa.

“Kendala yang dialami, memang siswa yang kita terima masih minim, karena sekolah ini hanya bisa menerima 25 anak. Ke depan, dari Kemendikbud meminta untuk ada penambahan kapasitas siswa,” kata dia.

Sementara itu, salah satu siswa SMK Peternakan Lembah Hijau, Irfan mengatakan pelajaran pertama yang dia peroleh adalah berperilaku sopan kepada orang yang lebih tua dan teman.

Di sini memanggil teman harus menggunakan kata siswa, baru namanya.

“Kemudian, pembelajaran untuk kelas 10 dan 11 berbeda, karena pada waktu kelas 10 masih mempelajari dasar kesehatan dan pemeliharaan hewan. Barulah masuk kelas 11 sudah mulai bervariasi yang tujuan untuk memahami pembibitan dan aneka ternak itu menjadi alasan saya masuk ke sekolah ini,” ungkapnya.

Di sini juga siswa diwajibkan merawat hewan yang ada, hingga dibagikan jadwal piket bertanggung jawab merawat hewan setiap harinya siswa kebagian semua.

“Mulai dari mencari rumput, terus memberi makan, dan sampai kesehatan hewan,” ujar dia. (HS-08)

Segini Penghasilan Orang Pribadi yang Dikenakan Beban Pajak Penghasilannya dalam Setahun

Ustaz Das’ad Latif: Pak Prabowo Sosok yang Tulus Buat Umat