in

Bengkel di Sekitar Kaligawe Kewalahan Servis Sepeda Motor

Jejeran sepeda motor di salah satu bengkel Jalan Pantura Kaligawe yang antre diservis/dok.

 

HALO SEMARANG – Banjir yang merendam Jalan Pantura Kaligawe Semarang tidak hanya memunculkan masalah rusaknya jalan. Namun juga terlihat berjejeran sepeda motor yang mogok di sepanjang jalan ini.

Selama hampir sepekan, air membanjiri jalan tersebut. Pengendara sepeda motor yang memaksa menerjang banjir, harus kecewa karena mesin motornya mogok.

“Sabtu (6/2/2021) hari pertama banjir, bengkel kami masih buka, banyak motor yang mogok dibawa ke sini. Ya, mesinnya mati gara-gara nekat menerjang banjir,” kata Agus, karyawan salah satu bengkel di Jalan Pantura Kaligawe kepada halosemarang.id, Minggu (14/2/2021).

Dirinya, mengaku kewalahan melayani banyaknya order servis kendaraan. Sementara saat itu hanya beberapa montir saja yang bekerja.

“Banyak yang servis, tapi tenaganya kurang. Karena, mereka rumahnya juga kebanjiran. Jadinya masih banyak motor yang belum diservis, ini masih ada yang belum jadi,” imbuhnya sambil menunjuk beberapa sepeda motor yang belum ditangani.

Belum lagi, pada hari ketiga hingga keenam banjir, Senin-Kamis (8-11/2/2021), bengkelnya lumpuh tidak dapat beraktivitas karena banjir juga merendam bengkel. Terpaksa bengkelnya pun tutup. Baru setelah sepekan banjir melanda, bengkelnya dapat beroperasi seperti sediakala.
“Hari Senin sampai Kamis bengkel sini tutup, air masuk bengkel sampai selutut. Bisa buka lagi ya pas hari Jumat kemarin,” tutur Agus.

Hal yang membuat sepeda motor mogok akibat terendam banjir, misalnya mati mesin.

Menurut Agus, apalagi jika air sampai masuk ke mesin, baik melalui saringan udara (filter) dan lainnya yang membuat tercampurnya air dengan oli mesin atau bahan bakar.

“Ini yang mogok itu karena mesinnya kemasukan air, jadi olinya bercampur air, atau pengapian basah. Yang mudah mogok itu motor matik,” ucapnya.

Berbeda halnya dengan kondisi sepeda motor yang terendam dalam waktu lama, karena harus sampai bongkar mesin.

Namun apabila motor terendam tidak terlalu parah dan dalam waktu yang cepat, dapat segera diatasi.

“Ya kalau cuma yang nerjang banjir ini kan mesinnya mati gara-gara pengapian basah, paling cuma ganti busi mesin nyala kembali. Tapi kalau yang terendam lama, saya gak bisa jamin busi saja, biasanya sampai bongkar mesin,” paparnya.

Pantauan halosemarang.id, Minggu (14/2/2021), masih terlihat pengendara yang mampir ke bengkelnya untuk memperbaiki sepeda motornya.

“Motor saya mogok, karena saya kira kemarin sudah surut. Saya terus melaju di genangan air, tapi di tengah motor saya mati. Akhirnya, saya dorong mencari bengkel terdekat,” ujar Yudi, pemilik sepeda motor yang sedang diperbaiki montir.

Yudi, sudah membawa sepeda motornya ke bengkel tempat Agus bekerja sejak kemarin, Jumat (12/2/2021).

Dirinya berharap sepeda motornya segera dapat dikendarai untuk mempermudah transportasi dalam bekerja.(HS)

Ketika Anjing Laut di Kebun binatang St Louis Ikut Rayakan Hari Valentine

Prof Wiku Ibaratkan Prokes Sebagai Keju Swiss