in

Belum Laksanakan Operasi Pasar saat Kenaikan Harga Pangan, Ini Alasan Mbak Ita

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu saat memberikan sambutan dalam acara peringatan Hari Pers Nasional yang digelar Forwakot di Kecamatan Mijen, baru-baru ini.

HALO SEMARANG – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang memiliki strategi tersendiri untuk menekan terjadinya inflasi dengan melonjaknya sejumlah harga kebutuhan pangan sejak satu bulan ini di pasaran, baik pasar tradisional maupun pasar modern. Salah-satu cara yaitu dengan mengoptimalkan peran Badan Usaha Milik Petani (BUMP) yang telah dilounching oleh Pemkot Semarang beberapa waktu lalu.

Hal tersebut disampaikan Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti menanggapi terkait mulai tingginya harga komoditas kebutuhan pokok terutama beras, minyak goreng dan bawang merah di pasaran.

Dikatakan Ita, sapaan akrab Hevearita G Rahayu meski harga bahan pangan di pasaran mulai merangkak naik, namun menurutnya, belum ada gejolak kenaikan harga yang signifikan. Maupun terjadinya kelangkaan kebutuhan pokok komoditas tertentu di masyarakat.

“Dinas Ketahanan Pangan menyatakan stok komoditas pokok di pasaran saat ini masih tercukupi, tidak ada gejolak seperti di daerah lainnya, yang mulai terjadi kelangkaan bahan pangan tertentu,” jelasnya, Selasa (14/2/2023).

Pihaknya juga mengapresiasi badan usaha milik petani yang membuat inisiatif untuk menekan harga terutama beras dengan mencari komoditas ke wilayah sekitar Kota Semarang, seperti di Kabupaten Semarang yang merupakan daerah penghasil beras.
“Hal ini sangat baik, agar harga beras tidak terlalu tinggi, mengingat harga beras di pasaran mulai merangkak naik juga,” paparnya.

Menurutnya, upaya mengantisipasi kenaikan harga ini belum dilakukan dengan langkah operasi pasar.
“Memang Dinas Perdagangan, belum bisa melaksanakan operasi pasar dalam waktu dekat ini, namun saat ini tetap memonitoring sejumlah harga komoditas pangan secara rutin melalui kepala pasar yang terus mengupdate terkait naik-turunnya harga sembako di pasaran,” imbuhnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang, Nurcholis mengakui belum akan ada langkah operasi pasar upaya menekan harga kebutuhan pokok di pasaran yang mulai ada kenaikan harga. Namun, pihaknya tidak ingin kenaikan harga ini berlangsung terlalu lama yang menyebabkan inflasi di Kota Semarang.

“Kami telah bekerjasama dengan instansi terkait, misalnya pihak Bulog, Satgas Pangan Kepolisian dan Dinas Ketahanan Pangan untuk menekan harga beras di pasaran tidak terlalu tinggi. Kami juga terus memonitoring di lapangan terutama komoditas yang memang fluktuatif harganya misalnya, cabe, bawang merah, agar antisipasi kenaikan tidak lagi melambung,” ungkapnya.

Sementara, Ketua DPRD Kota Semarang, Kadarlusman meminta Pemerintah Kota Semarang melalui dinas terkait untuk segera menggelar operasi pasar dalam upaya menekan harga sembako yang mulai tinggi, agar harganya menjadi stabil. Apalagi saat mendekati bulan Puasa dan Lebaran Idul Fitri tahun ini.

“Sebaiknya, ada operasi pasar, selain supaya harga bahan kebutuhan pangan di pasaran menjadi stabil sekaligus menekan dan memberikan pemahaman kepada para distributor, agen sampai tingkat pengecer. Jangan sampai para spekulan mempermainkan harga seenaknya sehingga menimbulkan gejolak di masyarakat,” ujar Pilus, sapaan akrab Ketua DPRD Kota Semarang. (HS-06)

Diwaduli Petani Soal Kelangkaan Pupuk di Kendal, Ganjar : Siapa Bermain Akan Saya Sikat

Usai Dapat Gelar Warga Kehormatan Korps Brimob Polri Kini Prabowo Diangkat Jadi Warga Kehormatan Marinir