
HALO KENDAL – Jelang pelaksanaan Pilkada Kendal 2020, Bawaslu Kendal akan berupaya melakukan pengawasan ketat untuk mencegah pelanggaran kampanye di masa tenang.
Salah satunya mencegah rencana pembagian sembako yang dilakukan pihak tertentu jelang masa pencoblosan.
Apalagi terbaru, ribuan paket sembako yang dikemas dalam goodie bag warna merah, berlogo salah satu partai politik, gambar anggota DPR RI, dan tokoh partai tingkat daerah bertulis bantuan Covid-19, ditemukan warga di tiga rumah, di Desa Sidomulyo, Kecamatan Cepiring.
Ketua Bawaslu Kendal, Odilia Amy Wardayani bersama jajaran komisoner dan anggota Bawaslu terlihat berada di lokasi ditemukannya paket sembako tersebut, Senin malam (7/12/2020).
Nampak pula Kabag Ops Polres Kendal, AKP Winarno, Kapolsek Cepiring, Iptu Agung Setio Nugroho beserta jajaran kepolisian yang ikut mengecek informasi tersebut.
Menurut penuturan salah satu warga, Darsono, dirinya sudah mendapat kabar bahwa diduga ada tumpukan paket sembako di rumah warga yang kabarnya hendak dibagikan jelang pelaksanaan pemungutan suara Pilkada Kendal 2020.
“Kemudian sore tadi (Senin, 7 Desember 2020), saya sedang rapat dikabari warga, kalau ada sembako yang keluar,” kata Darsono, Senin malam (7/12/2020).
Selanjutnya Darsono yang juga menjabat sebagai Ketua Ormas Kelabang Hitam Kendal pun mendatangi rumah warga yang digunakan untuk penyimpanan sembako tersebut.
“Sampai di lokasi saya klarifikasi untuk apa sembako tersebut dibagikan, kok tadi ada yang diundang dari tim pasangan calon. Alasan yang saya terima, katanya untuk disebarkan,” terang Darsono.
Pihaknya pun mempertanyakan dan melaporkan temuan ini ke Bawaslu Kendal.
“Tadi sudah saya tegaskan ke Bawaslu, sikap Bawaslu bagaimana. Kalau kami sebagai warga, kalau ini benar-benar bantuan untuk Covid-19, ya ditundalah sampai Pilkada ini selesai,” tandas Darsono.
Menanggapi aduan ini, Ketua Bawaslu Kendal, Odilia Amy Wardayani mengatakan, pihaknya sudah mendapat laporan dan sudah mengadakan pengecekan langsung bersama jajaran. Untuk kemudian Selasa (8/12/2020) akan diproses.
“Kami putuskan, barang-barang ini tidak boleh bergerak ke mana-mana atau ditunda pembagiannya sampai proses selesai. Kemudian kasus ini akan kami proses,” terangnya.
Saat ditanya apakah sembako tersebut ada keterkaitan dengan Pilkada dan salah satu pasangan calon, Odilia mengaku belum bisa menyampaikan hal tersebut.
“Kami harus klarifikasi lebih lanjut. Karena situasi malam ini tidak mungkin untuk klarifikasi lebih jauh. Selain kondisi capek juga menghindari kerumunan di masa pandemi,” tandasnya, Senin malam (7/12/2020).
Di tempat yang sama, Kapolsek Cepiring Iptu Agung Setio Nugroho menegaskan, pihaknya akan melakukan pengawasan agar paket sembako ini tidak dibagikan terlebih dahulu, sebelum ada petunjuk dari Bawaslu.
“Jadi untuk sementara paket tetap di sini. Untuk pengamanan, kebetulan anggota kami ada yang jadi PAM TPS di sini, jadi sekaligus bisa menjaga dan memantau paket-paket sembako tersebut,” kata Kapolsek Cepiring.
Sementara itu, relawan yang bertanggung jawab atas pendistribusian paket sembako bantuan Covid-19 di dapil Kendal, Trisminah mengaku, total ada 10.000 paket sembako.
Ditanya sudah ada berapa paket yang didistribusikan dan ke mana saja, dia menjawab, ada sekitar 500 paket yang sudah didistribusikan di Kecamatan Weleri dan Sukorejo.
Dijelaskan, paket sembako yang berisi beras, minyak goreng, dan gula tersebut, sejak beberapa bulan ini memang dibagikan kepada konstituen salah satu anggota DPR RI yang terdampak Covid-19 di Kabupaten Kendal.
“Paket kami bagikan kepada konstituen yang ada di dapil Kendal yang akan disebar di 286 Desa dari 20 kecamatan di Kabupaten Kendal. Jadi sekali lagi saya sampaikan, bukan untuk kepentingan salah satu pasangan calon di Pilkada Kendal,” tandas Trisminah.(HS)