
HALO SEMARANG – Rumah Sakit Darurat Corona (RSDC) di Kelurahan Kedungmundu, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang hingga saat ini merawat sekitar 30 pasien positif Covid-19. Jumlah pasien tersebut terhitung sejak rumah sakit tersebut diresmikan Senin (21/6/2021) lalu
“Pasien Corona di rumah sakit kami sekarang sudah banyak. Ada 30-an lebih pasien yang dirawat. Sekarang ini masih ada yang di UGD,” kata Direktur RSDC Kedungmundu, dr Aditya Nugraha, Kamis (24/6/2021).
Dokter Adit mengatakan, sebenarnya rumah sakitnya harusnya hanya menerima pasien dengan kategori sedang. Namun dalam kenyataannya, pasien yang masuk ke rumah sakitnya memiliki sakit dengan kategori berat.
“Pasien yang datang kenyataannya kategori berat. Semuanya pada butuh tabung oksigen. Kan engga mungkin mereka kita tolak,” jelasnya.
Pasien kategori berat itu, kata dia, salah satunya memiliki gejala sesak napas. Pasien yang dirawat pihaknya, lanjutnya, merupakan rujukan dari RSUD KRMT Wongsonegoro Semarang dan Rumah Dinas Wali Kota Semarang.
“Sejauh ini belum ada yang dari luar Semarang. Sementara ini pasien Corona yang dirawat di ruang Intensive Care Unit (ICU), terdata ada sembilan orang. Tapi jumlahnya masih akan bertambah terus,” ucap dr Adit.
Direktur RSUD KRMT Wongsonegoro, Susi Herawati mengatakan, kondisi saat ini di rumah sakit penuh. Bahkan, di IGD ada 25-an inden.
“Total keseluruhan di RSUD KRMT Wongsonegoro Semarang menangani 352 pasien Covid-19,” katanya.
Peningkatan pasien Covid-19 tersebut terjadi sejak awal Juni 2021 lalu.
“Sejak kabar di Kudus meletus itu. Tapi saat ini, pasien dari Kudus sudah berkurang, tinggal 24 pasien. Yang banyak berasal dari Kabupaten Demak dan Grobogan. Persentasenya, 60 persen warga Kota Semarang dan 40 persen dari luar Kota Semarang,” terangnya.
Adapun kondisi pasien yang dirawat di RSUD KRMT Wongsonegoro merupakan pasien gejala sedang, berat, dan kritis.
“Yang jelas, tidak ada pasien gejala ringan dirawat di rumah sakit. Yang boleh dirawat di rumah sakit adalah pasien yang dalam kondisi gejala sedang, berat dan kritis. Misalnya pasien gejala sedang kemudian ketika kondisi membaik menjadi ringan itu saja harus keluar dari rumah sakit dan dilakukan isolasi mandiri,” katanya.
Susi mengaku sangat prihatin atas kondisi ini. Kendala saat ini terkait keterbatasan ruang tampung pasien.
“Kendala saat ini memang masih banyak pasien di IGD. Mohon protokol kesehatan benar-benar dijaga. Saya yakin, masyarakat tidak ada yang mau ketularan. Mereka sudah berupaya, tapi kok ya masih ketularan. Kita tahu, penularan itu melalui kontak, sudah menggunakan masker tapi mungkin tidak sempurna,” ucapnya.
Saat ini, lanjut dia, semua ruangan di RSUD KRMT Wongsonegoro telah terpakai. “Kecuali Ruang Sadewa dan Gatot Kaca yang masih steril,” pungkas Susi.(HS)