
HALO SEMARANG – Pelatih PSIS, Bambang Nurdiansyah siap bekerja sama dan kolaborasi dengan Dragan Djukanovic, yang akan ditunjuk sebagai Direktur Teknis PSIS. Menurutnya hal itu sangat positif untuk membantu memperkuat staf pelatih PSIS saat ini.
“Dia datang ke sini untuk kolaborasi sama saya. Saya ga kaku, artinya hal ini biasa terjadi dalam sepak bola. Secara komunikasi kami baik. Kami sudah bercanda-canda. Kami berharap dia bisa kasih masukan agar saya tahu kekurangan tim ini. Otak saya cuma satu, butuh masukan dari beliau juga sebagai direktur teknis,” kata pelatih yang biasa disapa Banur ini, Sabtu (16/11/2019).
Banur mengaku akan terus melakukan komunikasi dengan Dragan Djukanovic di sisa laga Liga 1 2019. Awal tugas yang akan dikerjakan bersama, dirinya meminta tolong agar Dragan Djukanovic menganalisa calon lawan PSIS di laga selanjutnya.
“Saya minta dia untuk melihat rekaman pertandingan PS Tira Persikabo. Kita analisa bareng-bareng. Jadi nanti kita sama-sama tahu bagaimana permainan yang harus disiapkan melawan tim tersebut,” imbuhnya.
Pihaknya juga siap bekerja sama untuk mempersiapkan tim untuk pertandingan-pertandingan ke depan.
“Saya tidak kaku dan alergi dengan kedatangan dia. Kita tahu job description masing-masing,” sambungnya.
Bambang menerangkan, dalam laga PsIS kontra Bali United, Dragan Djukanovic memang belum bisa memberikan masukan apapun. Menurutnya Dragan baru tahap mengamati skema permainan PSIS. Menurutnya hal tersebut sebagai bekal bagaimana pelatih asal Montenegro itu nantinya akan menangani pemain PSIS dalam tugasnya sebagai direktur teknis.
“Sekarang dia punya catatan karena kemarin telah lihat PSIS main. Mudah-mudahan keberadaan beliau bisa membantu dan membuat PSIS semakin bagus ke depannya,” tandasnya.
Di lain sisi, Banur juga mensyukuri hasil positif yang didapat setelah timnya mengalahkan pemuncak klasemen, Bali United di Stadion Moch Soebroto, Kota Magelang, pada Jumat (15/11/2019).
Dalam laga tunda pekan ke-22 tersebut, PSIS sukses menang tipis 1-0 lewat gol Wallece Costa di menit 31.
“Saya senang dan bersyukur akhirnya bisa menang di Magelang. Setelah saya masuk menggantikan pelatih lama, saya memang belum pernah merasakan kemenangan kandang di Moch Soebroto, Magelang. Saya pun berharap ke depan bisa meraih poin maksimal di sisa laga kandang selanjutnya,” tegasnya.
Diakui, laga kandang di Magelang sempat membuatnya stres. Dikarenakan, dirinya sangat kesulitan membawa anak asuhnya meraih poin penuh di beberapa laga kandang.
“Kami sangat bersyukur selama ini tak pernah menang di Moch Soebroto Magelang. Saat main lawan Borneo FC, kami sebenarnya main lebih baik tapi gak bisa menang. Saya sempat stres. Di Sleman walau PSS di posisi atas, tapi kami santai dan bisa menang. Tapi saat main di Magelang deg-degan terus. Unggul satu gol masih takut jangan-jangan disamakan. Saya sampai dzikir terus, ini saya bercanda tapi serius,” tandasnya.(HS)