HALO SUKOHARJO – Kinerja Bank Jateng Sukoharjo menunjukkan peningkatan. Hingga 31 November 2021, total aset Bank Jateng sudah mencapai Rp 1,599 miliar.
Sedangkan untuk dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun mencapai Rp 1,521 miliar dan menyalurkan kredit Rp 1,608 miliar. Untuk Non Performing Loan (NPL) hanya sebesar 0,37%.
“Untuk kredit yang disalurkan tumbuh 4,5% dibandingkan posisi November 2020 yang baru mencapai Rp 1,539 miliar,” terang Pemimpin Bank Jateng Sukoharjo, Agus Hastono, baru-baru ini.
Agus menyampaikan, untuk meningkatkan segmen kredit ritel, Bank Jateng memfokuskan pada pemberian kredit pelaku UMKM.
“Bank Jateng telah melakukan percepatan penyaluran kredit UMKM melalui pembukaan Unit Layanan Mikro (ULM) untuk mendukung percepatan dan kemudahan akses layanan perbankan UMKM, di mana Bank Jateng telah meluncurkan Kredit Starup Milenial,” imbuhnya.
Hal itu, untuk memangkap prospek kaum milenial yang akan memulai usaha namun terkendala permodalan.
“Dari total kredit yang disalurkan, 41 persen-nya diberikan untuk UMKM. Ini membuktikan keseriusan Bank Jateng untuk mendukung pertumbuhan ekonomi daerah, seiring dengan kegiatan ekonomi masyarakat di Kabupaten Sukoharjo,” ungkap Agus.
Dirinya juga menekankan, Bank Jateng memiliki captive market dari kalangan pemerintahan, namun tidak berpuas diri di zona nyaman tersebut.
“Bank Jateng terus berupaya mengembangkan layanan untuk menjangkau nasabah baru sekaligus menjaga nasabah existing,” tandas Agus.
Salah satu upaya peningkatan captive market sebagai bank pengelola kas daerah, Bank jateng telah memberikan layanan ASN.
“Yakni pembayaran gaji bruto sehingga transaksi meningkat didukung dengan peningkatan layanan digitalisasi Bank Jateng,” tukas Agus.(HS)
