in

Bank Jateng Gandeng Peternak Lebah Klanceng, Wujudkan Desa Wisata

Madu klanceng memiliki kelebihan yang tak dimiliki madu lain. Selain itu harganya pun lebih mahal. Direktur Kampung Taman Asri Mandiri, Eko Wijoyono (kiri), menerima glodok berisi Lebah Klanceng sebagai simbol bantuan pendampingan dari Pemimpin Bank Jateng Cabang Sragen Retno Tri Wulandari saat launching Kampung Klanceng di Kampung Taman Asri, Kelurahan Kroyo, Karangmalang, Sragen, pekan kemarin.

HALO SRAGEN – Warga RW 014A Taman Asri, Kroyo, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen mendeklarasikan wilayah mereka menjadi Kampung Klanceng, pekan kemarin. Sebagian besar warga di wilayah ini membudidayakan Lebah Klanceng yang menghasilan madu klanceng.

Menurut salah seorang peternak Lebah Klanceng sekaligus inisiator Kampung Klanceng, Eko Wijiyono, madu klanceng memiliki banyak kelebihan dibandingkan madu lain. Yang utama adalah harganya yang lebih mahal.

Setiap satu kilogram madu klanceng dijual dengan harga Rp350.000. Sedangkan Eko menjual madu klanceng dengan ukuran kecil, yakni 250 ml dengan harga Rp150.000 per kemasan.

“Manfaatnya lebih kuat madu klanceng dibandingkan madu biasa dan bisa mengobati penyakit gula. Orang dengan gula tinggi dalam sebulan mengonsumsi madu klanceng rutin maka kadar gula darah bisa normal,” terangnya.

“Bila dicampur dengan cairan jeruk nipis bisa menghancurkan kolesterol, dan yang paling ampuh untuk meningkatkan vitalitas pria,” imbuh Eko.

Lebah Klanceng tidak menyengat sehingga dianggap tidak berbahaya, terutama bagi anak-anak. Lebah-lebah itu didatangkan dari Palembang satu paket dengan glodoknya.

“Satu paket lebah plus glodoknya bernilai Rp1,5 juta. Lebah itu menempati glodok itu secara alami dengan dipancing makanan kesukaan Lebah Klanceng,” jelas Eko.

Supaya panen lebih cepat maka disiapkan vetegasinya sebagai sumber makanan lebah, yakni bunga air mata pengantin, bunga santos, bunga porana, bunga kaliandra, kayu damar, akasia, dan gaharu.

Dengan penyiapan vegetasi tersebut maka madu bisa diproduksi setiap dua bulan sekali. Setiap satu glodok bisa memproduksi satu kilogram madu.

“Ke depan, kami bisa mengembangkan Taman Asri ini sebagai Kampung Wisata Klanceng. Orang datang dan bisa langsung menyedot madu dari glodoknya dengan cukup membayar Rp25.000/orang,” imbuh Eko.

Sementara itu, Pemimpin Cabang Koordinator Bank Jateng Surakarta, Jaka Nur Sahid, melihat peluang yang bagus di Taman Asri Kroyo. Dia menyampaikan potensi Lebah Klanceng itu bisa dikembangkan sebagai klaster ekonomi di Sragen dan mungkin satu-satunya di Jawa Tengah.

Jaka mengatakan Bank Jateng siap mendukung program kampung mandiri itu dengan memberikan dukungan pembiayaan dengan bunga sampai dua persen per tahun.

Di sisi lain, Pemimpin Cabang Bank Jateng Sragen, Retno Tri Wulandari, akan mendorong usaha tersebut untuk lebih berkembang baik, karena potensi penjualan madu saat ini sangat diminati di saat pandemi.

“Selain meningkatkan daya tahan tubuh, madu jenis ini juga sebagai salah satu alternatif menyembuhkan penyakit. Badan sehat, usaha lancar dan penghasilan meningkat,” ungkapnya. (HS-06).

Main Hujan-Hujanan, Balita 2,5 Tahun Asal Tembalang Meninggal Dunia Usai Hanyut Sejauh 1 Kilometer

Basarnas Imbau Pekerja Jasa Gali dan Bor Sumur Tradisional Utamakan Keselamatan Kerja