in

Bangunkan Warga untuk Sahur, Kelompok Remaja di Blora Mainkan Musik Kentungan Keliling Kampung

Anak-anak dan remaja di Dusun Kadengan, Desa Kamolan, Kecamatan Blora, menabuh kentungan membangunkan warga untuk sahur. (Foto : blorakab.go.id)

 

HALO BLORA –  Membangunkan warga untuk makan sahur sebelum menjalankan ibadah puasa Ramadan, menjadi kegiatan mengasyikkan bagi anak dan remaja, khususnya di pedesaan. Warga pun menjadikan kegiatan itu sebagai penanda waktu, untuk bangun dan menyiapkan makanan bagi keluarganya.

Kegiatan memainkan musik kentungan tersebut, antara lain dilakukan anak-anak dan remaja, di Dusun Kadengan, Desa Kamolan, Kecamatan Blora, Minggu (17/4/2022). Sejak pukul 02.30 dini hari mereka sudah mempersiapkan diri, untuk berkeliling kampung. Sambil menabuh kentungan bambu, anak-anak dan remaja itu menyuarakan ajakan untuk sahur.

Membuat kentongan bambu memang tidak membutuhkan biaya mahal. Cukup dengan satu atau dua ruas bambu yang sudah tua dan berukuran besar. Bambu tersebut kemudian dilubangi, untuk menghasilkan suara khas.

Untuk melengkapi kentungan bambu, beberapa remaja juga memainkan seruling, ketipung, gitar, atau memukul-mukul ember. Namun demikian, mereka tak asal memukul.

Para remaja dan anak-anak itu, menjadikan kentungan bambu sebagai alat musik, yang ditabuh secara beraturan dan berirama.

Rudianto, warga penikmat ensambel kentungan bambu mengapresisiasi kegiatan tersebut. “Tek-tek tetap menempati posisinya, untuk mewarnai Ramadan di Blora,” kata

Namun begitu dia menyarankan agar aktivitas itu dilaksanakan mendekati waktu makan sahur, bukan tengah malam saat warga masih beristirahat.

“Sebaiknya jangan menabuh, sebelum mendekati waktu sahur, agar tidak mengganggu keamanan dan kenyamanan warga yang sedang istirahat,” kata dia.

Eni, ibu rumah tangga di wilayah setempat mengatakan, tetabuhan pada dini hari itu tak sekadar membangunkan warga, tetapi juga memberikan semangat untuk segera bangun, memasak, atau sekadar menghangatkan makanan.

“Rasanya memang beda, kalau sudah terdengar bunyi tek-tek, segera bangun, menghangatkan makanan untuk sahur. Bahkan kalau tidak ada tek-tek, sering terlambat untuk bangun, meskipun sudah pasang alarm di jam handphone,” kata Eni, salah seorang ibu rumah tangga di wilayah setempat, seperti dirilis blorakab.go.id.

Penuturan senada diungkapkan oleh Siti, ibu rumah tangga lainnya.

“Tek-tek itu menjadi patokan dan penanda buat saya, untuk bangun sahur, menyiapkan makanan. Semoga anak-anak yang menabuh tek-tek diberi kesehatan dan puasanya lancar,” ujarnya. (HS-08)

Polda Jateng akan Tindak Tegas Pengguna Petasan dan Perang Sarung

Ada Kegigihan Para Pemuda di Balik Pasar Ramadan Sekararum Rembang