in

Bahagianya Bu Tarpi, Penjual Tempe yang Rumahnya Dibangun Oleh Prajurit TNI

Para prajurit TNI yang sedang mengecat rumah Bu Tarpi, warga RT 03 RW 08 Kelurahan Rowosari, Kecamatan Tembalang, Minggu (5/4/2020).

 

KEBAHAGIAAN terlihat dari wajah Ibu Tarpi (68), yang rumah reyotnya kini dibangun oleh Satgas TMMD Kodim 0733 BS Semarang, Minggu (5/4/2020).

Sebelum 16 Maret lalu, Ibu Tarpi tinggal dengan suaminya Warimin (73) di rumah yang kondisinya cukup memprihatinkan di Kelurahan Rowosari, Kecamatan Tembalang. Suaminya, Warimin terkena gejala stroke dan kini sehari-hari waktunya dihabiskan di atas tempat tidur.

Rumahnya hanya beralas tanah dan bertembok kayu reyot. Banyak genteng rusak, dan bila hujan atap bocor dan saat panas pun sinar matahari mampu menembus ke dalam rumahnya yang terletak di RT 03 RW 08 Kelurahan Rowosari.

Sejak dilaksanakan program TMMD Reguler Ke-107 Kodim BS Semarang mulai 16 Maret lalu, rumah ibu Tarpi ini menjadi salah satu Rumah Tak Layak Huni (RTLH) yang ikut direnovasi, bersama 19 rumah lainnya.

Rumah layak adalah impian bagi ibu Tarpi, namun karena faktor ekonomi, penjual tempe ini pun menyerah pada keadaan.

“Sehari-hari saya jual tempe, untungnya kalau laku banyak tidak lebih dari Rp 15 ribu/hari. Saya jualan di rumah dan kadang keliling desa kalau belum habis. Kalau tidak boleh keluar rumah seperti sekarang ini (dampak wabah coorona-red), saya hanya menjual di rumah. Pendapatan sehari-hari tidak lebih dari Rp 5 ribu. Tapi tetap saya syukuri karena adanya ABRI masuk desa (TMMD-red) ini, dan saya banyak dibantu sama bapak-bapak tentara,” kata ibu Tarpi.

Wanita sepuh ini mengungkapkan, saat rumahnya direnovasi, dirinya diinapkan di rumah tetangga, termasuk suaminya. “Saya juga diberi makan sama bapak-bapak tentara. Kalau mereka makan, saya juga diajak makan setiap hari. Malah Pak Warimin pun sering dijenguk, diperiksa dan diberi vitamin,” paparnya.

Ibu Tarpi pun mengakui manfaat TMMD di Kelurahan Rowosari sangat banyak, khususnya terhadap masyarakat miskin seperti dia yang merasakan manfaat. Selain merasakan nyaman karena ada yang memperhatikan kehidupannya, keberadaan Satgas TMMD Kodim 0733 BS ini juga memberikan semangat bagi warga Rowosari.

Dia mencontohkan, karena ada banyak tentara yang mengerjakan proyek di kampungnya, kini setiap rumah ada tempat air untuk cuci tangan.

“Jadi sekarang senang, kampung juga aman,” katanya.

Terpisah, Dandim 0733 BS Semarang, Kol Kav Zubaedi mengungkapkan, bahwa TNI akan selalu hadir untuk dan bersama rakyat.

“Sebab ibu kandung TNI adalah rakyat. Di mana ada rakyat kesulitan, maka TNI akan datang membantu. Jadi sudah sewajarnya melalui TMMD ini kita curahkan seluruh tenaga untuk membantu masyarakat Rowosari. Meski dalam suasana keprihatinan atas wabah Covid-19, pekerjaan tetap jalan dengan penuh kehati-hatian,” ungkap Dandim 0733 BS Semarang.

Dandim juga merasa senang bisa bekerja sama dengan warga Rowosari. Partisipasi masyarakat Rowosari, katanya, juga sangat luar biasa.

“Kami di sini banyak dibantu masyarakat. Untuk menyediakan makan prajurit pun, banyak ibu-ibu yang menjadi relawan juru masak. Mereka memasakkan bahan-bahan yang telah kami sediakan tanpa pamrih. Bahkan makanan berlimpah, sehingga bisa dinikmati warga,” ungkap Zubaedi.

Program pembangunan RTLH di Rowosari menurutnya sudah rampung 90 persen, dan tinggal pengecatan atau finishing. Diprediksi 2 hingga 3 hari lagi pekerjaan selesai.

Menurutnya, sasaran pembangunan dalam TMMD Reguler ke-107 di Rowosari ini berjalan lebih cepat dari rencana.

“Awalnya kami perkirakan mundur karena ada wabah Covid-19. Tapi karena partisipasi masyarakat yang luar biasa, justru bisa menyelesaikan semua sasaran lebih cepat,” kata Dandim.

Kusnadi, Ketua RT 03 RW 08 Kelurahan Rowosari mengatakan, semangat warganya cukup tinggi dengan adanya TMMD.

“Mereka umumnya menyadari, TMMD mampu menyelesaikan beberapa problem sarana prasarana yang belum terpenuhi di wilayah. Misalnya masih adanya jalan rusak, rumah warga yang tak layak dan masih banyak lainnya. Sekarang dengan adanya TMMD, masyarakat bisa merasakan dampak pembangunan tersebut,” kata Kusnadi.

Lurah Rowosari, Surata pun menggaris bawahi, bahwa TMMD ini bukan saja membangun sarana fisik di lingkungan Rowosari. Akan tetapi membangun dan membentuk mental masyarakat juga.

“Sekarang saat pagi banyak warga yang senam dan berjemur matahari, ternyata ini dipengaruhi perilaku prajurit setiap pagi. Mereka seperti mengikuti apa yang dilakukan prajurit agar sehat. Setiap rumah menyediakan tempat cuci tangan, ini pun juga karena diajarkan dan difasilitasi prajurit TNI. Andai kata ada TMMD sepanjang tahun, mungkin akan terbangun peradaban baru,” pungkas Surata.(HS)

Hendi Kembali Ingatkan Perantau untuk Tidak Mudik ke Semarang Dulu

Mengendarai Motor, Ganjar Pranowo Keliling Wilayah untuk Cek Tempat Karantina dan Bagi Sembako