in

Arus Balik, Ada 60 Ribu Kendaraan Pemudik yang Masih di Jateng

Dirlantas Polda Jateng, Kombes Pol Rudy Antariksa diwawancarai awak media usai Apel Gelar Konsolidasi Operasi Ketupat Candi Tahun 2019, di Lapangan Pancasila Simpanglima, Semarang, Kamis (13/6/2016).

HALO SEMARANG – Direktur Lalu lintas (Dirlantas) Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Rudy Antariksa menyebutkan, hingga saat arus balik pada H+8 Lebaran, sebanyak 15 persen pemudik di Jateng belum kembali ke Jakarta. Itu didasarkan pada pantauan kendaraan yang gerbang tol GT Kalikangkung Semarang.

“Masih 15 persen yang belum kembali ke Jakarta dan sekitarnya. Mungkin bisa hari ini, bisa besok, kami belum tahu,” ujar Rudy usai mengikuti Apel Konsolidasi Operasi Ketupat Candi Tahun 2019 di Lapangan Pancasila, Simpang Lima Semarang, Kamis (13/6/2019).

Dia menjelaskan, jumlah pemudik di Jateng yang melewati jalur tol mencapai 350 ribu kendaraan, dan yang sudah melakukan arus balik sekitar 290 ribu kendaraan. Artinya, masih ada kemungkinan 60 ribu kendaraan (15 persen) yang berdiam di Jateng.

Meskipun begitu, kata Rudy, Operasi Ketupat Candi atau pengamanan arus mudik dan arus balik libur Lebaran 2019 selama 13 hari, tertanggal 29 Mei hingga 10 Juni. Artinya, saat ini sebenarnya sudah selesai.

Karena itu, imbuhnya, Polda Jateng menggelar Apel Konsolidasi yang intinya membahas mengenai berakhirnya Ops Ketupat Candi 2019 dan Persiapan PAM Sidang Perselisihan Hasil Pemilu yang akan digelar besok, Jumat (14/6/2019).

Rudi menambahkan, masih adanya sekitar 15 persen pemudik yang belum kembali sehingga membuat Dirlantas Polda Jateng memperpanjang pengamanan dengan membentuk Kegiatan Kepolisian yang Ditingkatkan (KKyD).

Kegiatan KKyD bertujuan mengamankan sisa pemudik yang belum kembali saat arus balik ini, yakni dengan menggelar beberapa pos untuk antisipasi pengamanan di beberapa titik. Seperti Gate Tol (GT ) Kalikangkung, Banyumanik serta pos pengamanan yang ada di rest area.

Adanya KKyD diharapkan dapat memberikan pengamanan dan pelayanan kepada pemudik yang hendak kembali ke Jakarta secara maksimal.

“Kami targetkan sampai tanggal 16 Juni. Titiknya di tempat-tempat rawan termasuk pada ruas-ruas jalan tertentu yang dianggap masih krusial dan rawan masih kami tempatkan personel untuk menjaga,” jelasnya.

Meskipun begitu, katanya, semua menejemen rekayasa lalu lintas sudah diberlakukan dengan normal. “Jadi sementara ini sudah tidak ada one way, lalu kontra flow, dan lain sebagainya,” pungkas Rudy.(HS)

Hendi: Soal Pelayanan Publik, Masyarakat Adalah Raja

Kuliner Unik Sego Khetek Kandri yang Jadi Rebutan Warga saat Sesaji Rewanda di Gua Kreo