in

Antisipasi Kenaikan Bahan Pokok, Disdagkop Kendal akan Gelar Rakor Temu Usaha

Foto Ilustrasi: Aktivitas pedagang sayur di Pasar Kendal.

HALO KENDAL – Upaya mengantisipasi kenaikan harga bahan pokok jelang libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024, Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Disdagkop dan UKM) Kabupaten Kendal terus melakukan pemantauan perkembangan harga barang pokok dan penting (bapokting) di pasar-pasar tradisional.

Selain itu melaksanakan koordinasi dengan para organisasi perangkat daerah (OPD) dan stakeholder terkait dengan perkembangan harga saat ini.

Kepala Bidang Perdagangan pada Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Kendal, Abdul Aziz mengatakan, jelang libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 mendatang, menjadi kebiasaan masyarakat untuk belanja lebih konsumtif karena kebutuhannya lebih banyak dibandingkan hari-hari biasanya.

Hal itu, tentunya akan mempengaruhi pada kenaikan harga kebutuhan barang pokok dan penting. Sehingga perlu adanya antisipasi sejak dini.

“Dalam mengantisipasi kenaikan barang pokok dan penting menjelang Tahun Baru, maka kita harus mengetahui kondisi ketersediaan juga harga yang ada di pasar-pasar dan di pelaku usaha wilayah Kabupaten Kendal. Maka, Disdagkop UKM Kendal akan menggelar rapat koordinasi Temu Usaha Menghadapi Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 pada tanggal 30 November mendatang,” terang Abdul Aziz, Selasa (21/11/2023).

Dijelaskan, dalam rakor tersebut, pihaknya mengundang, di antaranya, para pelaku usaha di Kendal, SPBE, SPBU, Ricemild, Swalayan, Distributor Bapokting, IGN, Tim TPID dan semua unsur terkait lainnya. Hal itu dilakukan untuk mengetahui apa saja yang menjadi kendala yang dihadapi dan mengetahui ketersediaan barang pokok dan penting.

“Selain itu, juga menentukan langkah-langkah antisipatif terhadap kenaikan harga pada bahan pokok di Kabupaten Kendal. Karena menjelang hari-hari besar menjadi kebiasaan masyarakat berbelanja lebih konsumtif, sehingga dapat menyebabkan kenaikan harga pada beberapa komoditas penting,” jelas Abdul Aziz.

Dirinya juga mengimbau kepada masyarakat, untuk berbelanja sesuai dengan kebutuhan, dan jangan sampai terjadi panic buying.

“Karena hingga saat ini semua kebutuhan barang pokok dan penting di Kabupaten Kendal stoknya masih tercukupi,” imbuh Abdul Aziz.

Sementara, berdasarkan pantauan di Pasar Kendal, sejumlah komoditas mengalami kenaikan yang cukup tinggi. Kenaikan harga sudah hampir satu bulan.

Komoditas yang mengalami kenaikan harga paling tinggi, di antaranya cabai rawit, buncis, kol dan telur ayam. Sementara beberapa komoditas yang sudah naik harga terlebih dulu, seperti beras, gula, dan tepung.

Hal itu dikeluhkan penjual sayur di Pasar Kendal, Janah. Dia mengaku, omzetnya cenderung menurun sejak beberapa pekan terakhir. Menurutnya, hampir semua sayuran mengalami kenaikan harga, meskipun hanya sedikit.

“Kenaikan tertinggi pada semua jenis cabai, buncis, kol, dan telur ayam. Mungkin naiknya harga karena barangnya tidak banyak, jadi harga naik,” ungkapnya.

Janah membeberkan, untuk harga cabai rawit merah yang tadinya Rp 40 ribu, naik menjadi Rp 75 ribu per kilogram. Cabai rawit hijau sebelumnya Rp 35 ribu, naik menjadi Rp 60 ribu per kilogram. Kemudian cabai merah besar yang tadinya Rp 30 ribu, naik menjadi Rp 60 ribu perkilogram.

“Kacang buncis yang tadinya Rp 16 ribu, naik menjadi Rp 20 ribu perkilo. Kol sebelumnya Rp 4 ribu, naik menjadi Rp 6 ribu perkilo. Sedangkan telur ayam yang tadinya Rp 25 ribu, naik menjadi Rp 28 ribu rupiah perkilogram,” bebernya.(HS)

Pemilu 2024 Kian Dekat, Pemprov Jateng Genjot Perekaman e-KTP

IDI Kota Semarang: Nyamuk Wolchabia Efektif Tekan Angka Demam Berdarah