in

Antisipasi Cedera Atlet, KONI Kendal Gelar Pelatihan Sport Message

Pelatihan sport massage oleh KONI Kendal di Semarang, Minggu (13/6/2021).

 

HALO KENDAL – Cedera otot pada bagian kaki dan tangan kadang terjadi saat melakukan aktivitas olahraga. Terutama bagi para atlet, seperti pelari, perenang, pemain sepak bola, sangat rentan mengalami cedera.

Demikian disampaikan dr Turudin, Anatomi Fisiologi, saat pelatihan sport massage tingkat pratama, yang diikuti 20 peserta, diselenggarakan KONI Kendal di Semarang, Minggu (13/6/2021).

Menurutnya, untuk mengatasi rasa sakit terhadap urat ataupun otot yang bergeser, tidak dapat ditangani dengan sembarangan.

Untuk itulah, lanjut Turudin, kegiatan pelatihan sport massage merupakan pijat yang biasa dilakukan sebelum, saat, dan usai berolahraga.

“Materi yang diajarkan meliputi, anatomi fisiologi, teori sport massasage, praktik sport massage bagian belakang dan depan, sport massage general,” ungkapnya.

Sementara itu, pemateri Sport Massage, Slamet Riyadi mengatakan, pijat khusus olahraga ini sangat dibutuhkan untuk orang-orang yang memiliki aktivitas fisik tinggi.

Selain bermanfaat mengurangi sakit, sport massage juga memiliki beragam manfaat lainnya.

“Atlet yang mengalami cedera dan ingin segera sembuh, pijat yang satu ini direkomendasikan,” imbuh Slamet.

Disampaikan, ada empat tahapan dalam menangani atlet yang cedera. Yakni RICE, Rest (istirahat), memberikan Ice (es), kemudian Compression (balut tekan), dan Elevation (meninggikan).

Rest artinya mengistirahatkan bagian tubuh yang cedera, sedangkan bagian tubuh yang tidak cedera boleh tetap melakukan aktivitas.

“Tujuan mengistirahatkan bagian tubuh yang cedera membuat proses penyembuhan luka lebih cepat,” terang Slamet.

Kemudian langkah selanjutnya memberikan es. Secara umum manfaat penggunaan es pada cedera jaringan lunak, untuk membatasi pembengkakan, mengurangi nyeri dan mengurangi spasme otot.

“Langkah selanjutnya yakni kompresi. Mengompres digunakan untuk membantu aplikasi es dan membatasi pembengkakan yang merupakan faktor utama untuk mempercepat masa rehabilitasi,” imbuh Slamet.

Langkah yang terakhir dalam RICE adalah elevation, adalah meninggikan bagian yang mengalami cedera melebihi ketinggian jantung, sehingga dapat membantu mendorong cairan keluar dari daerah pembengkakan.

Elevasi juga akan membantu pembuluh darah vena untuk mengembalikan darah dari area cedera ke jantung, sehingga mencegah terjadinya akumulasi atau pooling darah di area cedera.

“Bagian yang mengalami cedera diangkat sehingga berada 15-25 cm di atas ketinggian jantung. Elevasi sebaiknya dilakukan hingga pembengkakan menghilang,” jelas Slamet.

Sementara itu, Sekretaris Umum KONI Kabupaten Kendal, Wahyu Widianto mengatakan, kegiatan ini diikuti oleh Komunitas yang dijembatani oleh KONI untuk membantu di ajang Porprov nanti.

“Ada 20 peserta yang diketuai dan dilatih oleh Pak Slamet, yang akan membantu kita nanti dalam ajang atau even olahraga,” tukas Wiwid sapaan akrabnya.(HS)

Langgar Perwal PKM, Dua Restoran Mewah Disegel Satpol PP Kota Semarang

Buka Rakerda, Begini Pujian Utut Adianto Untuk PDI Perjuangan Jateng