in

Anneth Rilis Single II, “Mungkin Hari Ini Esok Atau Nanti”

Poster single II Anneth

 

HALO SEMARANG – Anneth Delliecia Nasution atau yang akrab di sapa Anneth, meluncurkan singgle ke-2 bertajuk “Mungkin Hari Ini Esok Atau Nanti”. Karya jebolan Indonesian Idol Junior 2018 itu, kini juga dapat dinikmati melalui Youtube Rans Music dan hingga kini sudah 704 ribu kali ditonton.

Wintha Promotion, dalam press release yang disampaikan ke berbagai media, mengatakan nama Anneth langsung dikenal banyak orang, sebagai penyanyi muda berbakat karena memiliki suara merdu dengan kualitas vokal di atas rata-rata.

Ketertarikan Anneth pada dunia tarik suara, rupanya dilihat sang bunda sejak dirinya berusia 2 tahun. Anneth kecil tumbuh dengan impian ingin menjadi seorang penyanyi. Tekad bulatnya jadi seorang bintang, dibuktikannya dengan mengikuti berbagai kompetisi bernyanyi dan akhirnya membawa Anneth menjadi juara Indonesian Idol Junior RCTI tahun 2018.

Anneth merilis single perdananya, di bawah naungan label rekaman Rans Music, berjudul “Tetap Untukmu”. Lagu ini sukses  menempati tangga atas lagu hits di berbagai platform musik digital dan video klipnya di Youtube telah ditonton sebanyak 5.3M views.

Kini Anneth yang telah beranjak remaja di usia 15 tahun, rupanya punya kemampuan menulis lagu sendiri. Berawal dari senang bersenandung, Anneth menemukan melodi-melodi yang bagus untuk dijadikan lagu dan terciptalah sebuah lagu yang dipilih menjadi single ke-2 Anneth yang berjudul “Mungkin Hari Ini Esok Atau Nanti”.

“Semua orang pasti pernah merasa kehilangan. Dan lagu ini tentang sebuah rasa kehilangan. Biasanya saat mengalami kehilangan seseorang, baru ada rasa sakit dan penyesalan. Menyesal karena tidak dapat mengungkapkan perasaan, menyesal tidak memanfaatkan waktu terbaiknya untuk bersama orang tersebut. Merasa sesak dan bertanya-tanya kenapa dia tiba-tiba udah enggak ada. Sebenarnya lagu ini universal sih, bisa ditujukan ke siapa aja, bisa tentang kehilangan keluarga, teman atau pasangan”, jelas Anneth tentang lagu ini.

Sedari kecil, ternyata Anneth memang sudah suka menulis lagu. Berawal dari iseng-iseng merekam melodi yang ia ciptakan di telepon genggamnya, namun ia belum terlalu serius untuk menjadikannya sebuah lagu.

“Waktu aku buat lagu ini, aku lagi di rumah di Manado dan saat itu hujan deras. Enggak tahu kenapa, nada-nada itu muncul di kepala secara tiba-tiba. Karena aku takut lupa, jadi aku voice record di HP aku. Pas aku dengerin lagi, ternyata bagus notasinya, lalu aku masukin liriknya. Kalau tema lagunya saat itu, aku dapat ide karena lagi suka nonton satu film, di mana ada satu karakter yang aku suka dan meninggal dunia. Di situ aku benar-benar merasakan sakitnya dan sedih sampai aku nangis. Di situ aku mikir, oh begini yah kalau kita merasa kehilangan,” ucap Anneth.

Hadir dengan genre Pop, lagu ini diaransemen musiknya oleh musisi-musisi berbakat, yaitu Jeffry Stevanus dan Ryan Hazairin. Di lagu ini, Anneth semakin mengeksplor kemampuan vokalnya dibandingkan pada lagu sebelumnya. Anneth yang memang memiliki suara merdu yang khas, terdengar semakin matang secara tehnik dan penghayatan lagu.

“Proses pembuatan lagu ini kira-kira 3 bulan. Kami juga ada 3 sampai 4 kali workshop, sebelum jadi demo lagu. Tadinya bukan lagu ini yang ingin dirilis, ada lagu satu lain yang aku tulis juga. Namun saat aku kasih dengar lagu ini ke pihak label, mereka lebih sreg ke lagu ini. Kalau kesulitan selama rekaman sih enggak ada yah, mungkin karena lagu ini aku yang tulis sendiri jadi aku tahu bagaimana bikin lagu ini enak untuk didengarkan,” tutur Anneth.

Anneth berharap lagu pertama yang ditulisnya ini bisa sukses dan diterima oleh pendengar musik Indonesia. Walaupun masih belajar menulis lagu di usia yang masih belia, Anneth masih ingin mengasah kemampuannya ini lebih dalam lagi, karena perjalanan seorang Anneth di dunia musik Indonesia masihlah sangat panjang. Menggali potensi diri selagi muda adalah bukti keseriusan Anneth untuk menjadi penyanyi profesional seperti impiannya dulu. (HS-08)

Buat Inovasi, Tiga OPD di Kota Pekalongan Layak Sandang Wilayah Bebas Korupsi

Pemkab Magelang Kembali Raih Penghargaan Proklim