in

Angka Pelanggaran Protokol Kesehatan Masih Tinggi

Petugas Satpol PP Kota Semarang memberi hukuman bagi para pelanggar protokol kesehatan dengan menyapu jalan di bantaran Banjirkanal Barat, Senin (30/11/2020) pagi.

 

HALO SEMARANG – Petugas gabung Satgas Covid-19 Kota Semarang berhasil mengamankan puluhan warga yang terpergok tak pakai masker saat melintasi di Jalan Pusponjolo, Semarang Barat, Senin (30/11/2020) pagi.

Para pelanggar itu akhirnya diberikan pilihan hukuman, seperti membersihkan jalan di sekitar Banjirkanal Barat, atau hukuman fisik seperti push-up.

Razia sendiri berlangsung sejak pukuk 08.00 hingga sekitar 09.15. Petugas mendapati 45 pelanggar yang berasal dari berbagai kalangan, baik tua maupun muda, pria maupun wanita.

Mereka yang melanggar pun mendapat sanksi beragam. Mulai dari penyitaan KTP, hukuman menyanyikan lagu kebangsaan, hukuman push-up, dan menyapu jalanan.

Pjs Wali Kota Semarang, Tavip Supriyanto yang datang langsung memantau razia itu mengatakan, razia digelar Pemkot Semarang mengingat kesadaran masyarakat terhadap protokol kesehatan, utamanya memakai masker sudah mulai menurun.

Meski kerap dilaksanakan razia, angka pelanggaran pun, katanya, masih cukup tinggi.

“Oleh karena itu, mulai saat ini kami gencarkan lagi razia protokol kesehatan. Kami juga mendorong Satpol PP agar terus melakukan edukasi ke masyarakat melalui duta perubahan perilaku,” kata Tavip di sela razia.

Tavip menambahkan, razia di jalan tersebut digelar, mengingat dalam beberapa hari terakhir kasus aktif corona di Semarang meningkat.

Sementara itu, Kepala Satpol PP Kota Semarang, Fajar Purwoto menyatakan, adanya kenaikan kasus aktif corona di Ibu Kota Jaw Tengah membuat pihaknya akan semakin gencar melaksanakan razia kepatuhan protokol kesehatan.

“Kami dulu menjanjikan dan berharap pada Desember sudah zona hijau, tapi malah beberapa hari terakhir kasus coronanya naik luar biasa. Sehingga kita gelar razia ini,” kata Fajar.

Fajar kembali mengimbau masyarakat agar tak menyepelekan wabah corona. Sebab virus tersebut benar-benar ada dan bisa menyerang siapa saja tanpa terkecuali, mulai dari pejabat hingga masyarakat umum.

“Keponakan dan adik saya aja terpapar corona. Mereka sedang diisolasi mandiri. Corona ini benar ada. Jangan sepelekan,” tandas dia.

Berdasar informasi yang dirangkum tim di lapangan, ada 41 pelanggar yang menjalani rapid test. Dua orang di antaranya teranyata reaktif Covid-19. Mereka yang reaktif itu reancananya akan dibawa ke puskesmas untuk jalani test swab.(HS)

Peringatan Hari Jadi Sekar, Bupati Ingatkan Untuk Selalu Memberikan Pesan Moral

Puncak Hari Guru, Bupati : Guru Bisa Belajar dari Punakawan