in

Akibat Corona, Bisnis Jasa Penukaran Uang Pecahan saat Lebaran pun Ikut Sepi

Salah satu pelaku bisnis jasa penukaran uang pecahan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah menawarkan jasanya di Jalan Pahlawan Kota Semarang, Jumat (15/5/2020).

 

HALO SEMARANG – Bisnis jasa penukaran uang menjelang Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah di Kota Semarang tak seramai tahun-tahun sebelumnya. Terhitung di sepanjang Jalan Pahlawan hanya terlihat 5 orang penjaja jasa tersebut.

Padahal awal Ramadan dan Lebaran tahun 2019 lalu, di Jalan Pahlawan menjadi favorit bagi pelaku jasa penukaran uang pecahan untuk mencari rejeki. Puluhan orang dengan menawarkan uang pecahan kepada pengguna jalan, tiap pagi hingga sore terlihat berjajar di sepanjang Jalan Pahlawan.

Abdillah salah satu penjaja jasa penukaran uang mengungkapkan, pandemi corona membuat penghasilannya turun 50 persen dibanding usaha yang sama pada tahun lalu.

“Sekarang jauh banget kalau dibandingkan sama dulu sebelum ada corona. Paling sehari hanya ada penukaran sekitar Rp 2 juta, dan kami hanya mendapat 10 persen atau Rp 200.000. Padahal saat ramai pada Lebaran tahun lalu, biasanya sampai ada transaksi Rp 5 juta hingga Rp 7 juta/hari,” ujarnya, Jumat (15/5/2020).

Menurutnya, kondisi perekonomian yang sedang lesu akibat diterpa pandemi corona, juga menjadi penyebab berkurangnya pelaku jasa penukarang uang ini.

“Sekarang ekonomi lagi lesu, tidak boleh mudik juga. Jadi banyak teman-teman saya yang dulu rutin menawarkan jasa penujaran uang jadi berhenti karena tahu kondisi pasti sepi,” ungkapnya.

Bahkan, Abdillah sendiri mulai menukarkan uangnya di dua minggu menjelang hari Lebaran tiba. Padahal tahun sebelumnya, dia biasa membuka jasa pada hari ketujuh Ramadan.

“Sepi banget, baru buka kemarin karena saya tahu kondisi sekarang lagi seperti apa. Memang ada yang tukar tapi jarang,” keluhnya.

Salah seorang pengguna jasa penukaran uang, Laksmi mengaku terpaksa menukarkan uangnya lewat jasa musiman ini lantaran Bank Indonesia tidak lagi menerima penukaran uang Lebaran.

“Tadi ke Bank Indonesia tapi katanya tidak menerima penukaran uang lagi. Jadi terpaksa menukar di sini, padahal kalau dipikir pikir mahal juga. Saya tukar uang Rp 500.000 bayar feenya Rp 50.000 sendiri,” keluh Laksmi.(HS)

Peduli Sesama, Warung Mitra Bukalapak Salurkan 10 Ribu Paket Sembako ke Warga Miskin

Panggung Kahanan #6 di Rumdin Gubernur Jateng yang Makin Menghibur