in

Agustina Wilujeng: Pendidikan Karakter Pancasila Harus Ditanamkan Sejak Usia Dini

Anggota MPR RI Agustina Wilujeng Pramestuti mengajak beberapa mahasiswa untuk dialog saat memberikan sosialisasi tentang 4 Pilar Kebangsaan di hadapan ratusan mahasiswa Universitas Diponegoro Semarang, Jumat (6/12/2019).

 

HALO SEMARANG – Anggota MPR RI Agustina Wilujeng Pramestuti yang juga Wakil Ketua Komisi X DPR RI menegaskan, penanaman pendidikan karakter kebangsaan, sesuai ideologi Pancasila seharusnya sudah ditanamkan kepada generasi muda sejak usia dini, khususnya di tingkat pendidikan pendidikan anak usia dini (PAUD). Hal itu ditegaskannya saat memberikan sosialisasi tentang 4 Pilar Kebangsaan di hadapan ratusan mahasiswa Universitas Diponegoro Semarang, Jumat (6/12/2019).

Sosialisasi dengan tema “Peran Media Dalam Mempererat Kebhinekaan Indonesia” yang dilaksanakan di Kampus Fakultas Ilmu Budaya Undip ini digelar Ikatan Alumni Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Diponegoro bekerja sama antara dengan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Budaya Undip.

Agustina Wilujeng mencontohkan, di dunia olahraga senam gymnastic, beberapa negara yang memiliki prestasi dunia mulai melatih atletnya sejak usia empat tahun. Maka untuk itu, untuk menangkal terkikisnya pemahaman wawasan kebangsaan di era globalisasi dan perkembangan dunia informatika, Indonesia perlu menerapkan penanaman pendidikan karakter yang sesuai dengan ideologi Pancasila sejak usia dini pula.

“Kami di Komisi X DPR RI bersama Kementerian Pendidikan akan mengupayakan agar penanaman karakter Pancasila ini masuk dalam kurikulum pendidikan, khususnya sejak usia dini. Karena usia dini ini adalah pondasi generasi muda, dalam pembentukan karakter,” tegasnya.

Menurutnya sangat penting pendidikan karakter ditanamkan sejak usia dini dan terus ditanamkan di tingkat berikutnya hingga dewasa. Hal itu agar generasi muda tak mudah dipengaruhi faham-faham yang bisa merusak keutuhan NKRI.

“Di sini peran media juga penting, khususnya memberikan informasi yang tak memprovokasi atau malah memecah keutuhan bangsa,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Agustina yang juga mahasiswa S3 di Fakultas Ilmu Budaya Undip berkali-kali mengajak generasi muda untuk ikut menyampaikan pemahaman tentang empat pilar kebangsaan dari sudut pandang milenial. Dirinya juga melakukan dialog dua arah dengan beberapa peserta diskusi. Misalnya mengajak peserta diskusi yang kebanyakan mahasiswa Undip untuk berani tampil di depan panggung, dengan menjawab pertanyaan terkait wawasan kebangsaan. Bagi yang bisa menjawab pertanyaan yang diberikan pembicara, para peserta memperoleh hadiah buku tentang sejarah Indonesia.

Menurut Agustina Wilujeng, tugas generasi milenial adalah menerima tongkat estafet dari generasi yang sekarang memimpin. Maka kepada mereka harus ditanamkan karakter Pancasila sejak dini. Generasi muda juga wajib mengetahui sejarah bangsa.

“Indonesia dulu dibangun dengan keberagaman. Berkumpul banyak suku agama dan ras dan menjadi bangsa ini. Sehingga generasi penerus ini harus memiliki karakter yang sesuai dengan ideologi Pancasila. Jika memahami dengan baik falsafah Pancasila dan UUD 45, maka di sana diajarkan tentang bagaimana kita hidup berbangsa,” katanya.

Diskusi yang dipandu Pemimpin Redaksi Harian Wawasan Aulia A Muhammad ini juga menampilkan pembicara Pemimpin Redaksi Harian Suara Merdeka, Gunawan Permadi.

Dalam kesempatannya, Gunawan Permadi ikut menjelaskan bagaimana peran media dalam mempererat kebhinekaan Indonesia. “Dalam menyikapi derasnya informasi di era ini, generasi muda perlu belajar bagaimana menyaring informasi. Baik dari media mainstream dan media sosial. Karena tak semua informasi dari media merupakan sebuah kebenaran. Maka butuh cara pandang yang luas untuk menyikapi sebuah informasi yang diterimanya,” katanya.(HS)

Tembalang, Semarang Barat, dan Semarang Utara Masuk Zona Merah Penyebaran Kasus HIV/Aids

KONI Kota Semarang Dorong Klub Olahraga untuk Berbadan Hukum