in

Ada Momen “Adem” di Tengah Kebakaran Jatibarang Semarang

Wali Kota Semarang, Hevearita G Rahayu (Mbak Ita) dan Sekretaris Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Semarang, Ade Bhakti Ariawan bertemu dan berkoordinasi bersama dalam proses pemadaman Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jatibarang Kota Semarang terbakar hebat, Senin siang (18/9/2023).

ADA momen menarik di tengah proses pemadaman kebakaran yang melanda TPA Jatibarang Kota Semarang. Dua tokoh Semarang yang selama ini dirumorkan renggang, Wali Kota Semarang, Hevearita G Rahayu (Mbak Ita) dan Sekretaris Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Semarang, Ade Bhakti Ariawan bertemu dan berkoordinasi bersama.

Tempat pembuangan akhir (TPA) Jatibarang Kota Semarang terbakar hebat Senin siang (18/9/2023), dan hingga Selasa (19/9/2023) ini masih dilakukan upaya pemadaman oleh tim gabungan.

Ternyata, di tengah upaya bersama menjinakkan api, Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu menemui Sekretaris Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Semarang, Ade Bhakti. Bukan sebuah kebetulan jika akhirnya mereka bisa bertemu di TPA Jatibarang.

Mbak Ita, sapaan Wali Kota Semarang, berada di lokasi untuk memimpin dan memantau, sekaligus memudahkan koordinasi stakeholder terkait upaya pemadaman. Sedangkan Ade Bakti di TPA jelas terkait dengan tugasnya sebagai bagian dari Dinas Damkar, terlebih ia ditunjuk sebagai Komandan Operasi Pemadaman.

Pertemuan keduanya terjadi pada Senin (18/9/2023) sekira pukul 16.30 WIB. Ade sudah lebih dulu di TPA untuk melakukan pemadaman awal setelah mendapat laporan adanya kebakaran pada pukul 14.00 WIB. Menyusul kemudian Mbak Ita yang juga turun ke lokasi, untuk membantu dalam hal suplay air dan bantuan dari Pemkab Kendal, Pemkab Semarang, CSR perusahaan dan lainnya.

Di Jatibarang, Mbak Ita awalnya berbincang dengan Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Semarang, Nurkholis di gapura TPA. Selanjutnya, Mbak Ita masuk ke zona 1 TPA yang menjadi pusat awal kebakaran.

Di titik itulah Mbak Ita bertemu dengan Ade Bhakti. Keduanya terlihat berjabat tangan layaknya kolega yang lama tak bersua. Mereka kemudian berbincang-bincang dengan sangat akrab soal pemadaman.

Mbak Ita terlihat santai berbincang dengan Ade Bhakti. Sementara Ade Bhakti pun nampak tersenyum ketika ngobrol dengan atasannya itu.

Mengakhiri pembicaraan, keduanya pun kembali bersalaman. Mbak Ita bergerak ke lokasi pengelolaan gas metan TPA, sedangkan Ade Bhakti melanjutkan memimpin pemadaman.

Momen adem di antara keduanya tak luput dari pantauan awak media. Mereka tersenyum saat melihat keakraban yang terjadi. “Kebakaran memang panas. Tapi liat ginian rasanya adem,” cletuk seorang pewarta.

Suasana menyejukkan yang terjalin antara Mbak Ita dan Ade Bhakti sendiri sempat terekam di media sosial. Di postingan Mbak Ita, baik di instastory Instagram maupun TikTok, keduanya terlihat bersalaman dan ngobrol akrab.

Diketahui, menjadi rahasia umum jika hubungan Mbak Ita dan Ade Bhakti kurang harmonis sejak lama. Rumor menyebutkan hal itu imbas kurang sinkronnya hubungan antara Hendrar Prihadi (wali kota sebelumnya) dengan Mbak Ita. Ade Bhakti sendiri mantan ajudan Hendrar Prihadi.

Koneksi Mbak Ita dengan Ade Bhakti dikabarkan makin tegang saat terjadi mutasi pegawai di lingkungan Pemkot Semarang. Ade dimutasi dari Camat Gajahmungkur ke Dinas Damkar dan viral di media sosial. Sebelum dimutasi, Ade membuat konten yang mengkritik lomba nasi goreng ala Mbak Ita.(HS)

Hadir di Kota Semarang, MUF Auto Fest 2023 untuk Wujudkan Kendaraan Impian

Ganjar Disambut Antusias Mahasiswa UGM: Seperti Pulang Kampung