in

40 Ribu Struktur Karang di Indonesia Coral Reef Garden Jadi Spot Wisata Selam Baru di Bali

Struktur karang berbentuk Burung Garuda di Coral Garden Nusa Dua Bali. (Foto : KKP.go.id)

 

HALO SEMARANG – Coral Garden (kebun karang) Bali, yang dibangun Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pada 2020 lalu, terus menunjukan hasil yang menggembirakan.

Bibit karang tumbuh baik, mempesona, dan mulai didatangi ikan. Hal ini menjadikan coral garden sebagai atraksi wisata bahari baru di Bali, khususnya wisata selam.

“Indonesia Coral Reef Garden (ICRG) yang terdapat di 5 lokasi di Bali dengan luas mencapai 74 hektare, tidak hanya berfungsi sebagai restorasi terumbu karang. Tetapi kini jadi spot wisata selam di Bali,” ujar Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (Dirjen PRL), Tb Haeru Rahayu, saat memantau langsung lokasi ICRG di Nusa Dua, seperti dirilis KKP.go.id, kemarin.

Tebe mengatakan bahwa bibit karang di Nusa Dua, sebagai lokasi paling luas dalam penempatan struktur media karang buatan, telah menunjukkan perkembangan yang signifikan. Ini disaksikannya langsung saat menyelam di lokasi ICRG di Nusa Dua, Bali.

“Pemandangan di bawah laut, menjadi lebih indah, struktur media karang sudah menunjukkan pertumbuhan karang dengan baik dan didatangi ikan-ikan.  Tentu saja, ini akan menjadi tujuan wisata baru di Bali.  Uniknya, masing-masing spot selam punya tema yang berbeda-beda” ujar Tebe optimistis.

Struktur karang berbentuk patung di Coral Garden Nusa Dua Bali. (Foto : KKP.go.id)

Direktur Jasa Kelautan, Miftahul Huda mengungkapkan selama program berjalan sejak awal Oktober hingga Desember 2020, di Nusa Dua telah menghasilkan 40.686 unit struktur, terdiri atas rak meja, hexagonal, fishdome, roti buaya, rumah batako, pipa, biorock, dan patung. Termasuk patung garuda dan patung-patung adat masyarakat nusantara mencapai 750 buah.

“Saat ini sedang dilakukan pemeliharaan struktur dengan melakukan pembersihan sampah, seperti pemotongan kabel ties dan label di struktur hexagonal. Sekarang kalau menyelam di perairan Nusa Dua, anda akan menemukan pemandangan yang berbeda. Struktur terumbu buatan mulai cantik,” ungkap Huda.

Lebih lanjut Huda mengharapkan masyarakat bisa menjaga dan merawat kebun karang yang telah dibangun, karena program ini memang ditujukan untuk masyarakat Bali dan juga dikerjakan oleh masyarakat Bali. Dalam jangka panjang, manfaatnya juga akan dirasakan oleh masyarakat dari Pulau Dewata itu.

“Jika dijaga dan dirawat dengan baik, ke depan masyarakat Bali akan menuai manfaat yang lebih besar seiring dengan pemulihan kembali pariwisata Bali,” tandasnya.

ICRG merupakan bagian program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), yang digalakkan pemerintahan pusat, sebagai solusi dari dampak pandemi Covid-19.

Di antaranya untuk menciptakan lapangan kerja, menjaga ekosistem terumbu karang, serta sebagai lokasi wisata dan edukasi.

Program ICRG dilakukan di lima lokasi di Bali, yakni Pulau Nusa Dua, Pandawa, Serangan, Sanur, dan Buleleng. Total dana yang digelontorkan untuk menyukseskan ICRG lebih dari Rp.111 Miliar, bersumber dari pemerintah pusat dan daerah. Data yang dihimpun menunjukkan tenaga kerja yang terserap dalam kegiatan ICRG ini lebih dari 10.171 orang. (HS-08)

Bantuan Iuran BPJS Kesehatan Untuk 12 Ribu Peserta di Kota Pekalongan Dihentikan

Tiga Pelaku Pembobol Konter HP di Sukodono Ditangkap, Satu Masih Buron