in

250 Kubik Sampah Diangkat dari Jembatan Kaligawe

dokumen Satlantas Polrestabes Semarang

SEMARANG – Pasca banjir yang terjadi di Kota Semarang, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang melakukan pengerukan sampah di sekitar Jembatan Kaligawe. Sejak Minggu (9/12) hingga Selasa (11/12), sedikitnya 250 meter kubik sampah dikeruk dari sungai Banjir Kanal Timur (BKT).

“Sudah (pengerukan) sampai hari ini, tiga hari ini, sudah 250 kubik,” jelas Kepala Dinas PU Kota Semarang, Iswar Aminuddin di Semarang, Selasa (11/12).

Menurut dia, sedikitnya dua alat berat berupa ekskavator dan tiga buah truk dump disiagakan selama proses pengerukan. Iswar mengatakan, dirinya tidak bisa menarget kapan pengerukan akan selesai.

“Karena ini masih terus nambah, jadi besok angkanya pasti sudah nambah lagi,” tegasnya.
Iswar mengatakan, penyiagaan alat berat dan petugas dilakukan untuk mengontrol aliran air di jembatan Kaligawe. Hal itu untuk mengantisipasi, musim hujan yang tidak menentu dan debit air yang tidak bisa diprediksi.

“Prinsipnya alat berat akan standby terus di sana, supaya jangan sampai terjadi lagi blocking dan menyebabkan banjir seperti kemarin,” tegas Iswar.

Sementara itu, salah satu warga Kaligawe, Bu Kumidi berharap Pemerintah Kota Semarang serius melakukan penanganan banjir, mengingat ini telah menjadi bencana tahunan.

Sebagai informasi, meluapnya sungai Banjir Kanal Timur (BKT) sejak Sabtu (8/12) lalu di wilayah Kelurahan Kaligawe, Kecamatan Gayamsari disinyalir disebabkan karena banyaknya sampah yang menyumbat di bawah jembatan. Bahkan saat Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti melakukan tinjauan ke lokasi banjir, Senin (10/12) mendapati setidaknya ada dua truk sampah yang harus diangkat petugas Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Semarang.
“Tumpukan sampahnya kayak isi supermarket. Ada kasur, ada bekas sofa, ada baju dan celana, dan kayu-kayu. Kami sangat menyayangkan karena masih banyak warga yang membuang sampah di sungai,” kata wanita yang biasa disapa Ita ini.(HS)

Video : Megahnya Pasar Wonodri Dibangun 3 Lantai Habiskan Anggaran Rp 17 Miliar

Proses Pembangunan Pasar Banyumanik dan Wonodri Lamban