
HALO SEMARANG – Klaster rumah tangga masih berada di peringkat pertama pada penyebaran kasus Covid-19 di Jawa Tengah. Hal itu disampaikan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo usai rapat penanganan Covid-19 di Kantornya, Senin (28/6/2021).
Tingginya dominasi tersebut, selain memaksimalkan Pembatasan Pemberlakuan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro dan pengetatan jam malam, Ganjar juga meminta diberlakukan lockdown pada tingkat RT.
“Klaster tertinggi masih rumah tangga, kita minta lockdown sebanyak-banyaknya di tingkat RT. Juga PPKM Mikro kita laksanakan sebaik-baiknya. Saya minta juga jam malam nanti diperketat tidak ada lagi yang melanggar ketentuan itu,” kata Ganjar usai rapat penanganan Covid-19 di Kantornya, Senin (28/6/2021).
Selain itu, kata Ganjar, untuk menekan perluasan Covid-19. Pihaknya sedang melakukan rapat koordinasi dengan pemerintah pusat ihwal penambahan vaksinasi.
“Kita juga masih rapat, minta vaksinasinya ditambah, ternyata hampir seluruh kabupaten/kota siap untuk menambah dengan cepat, siap menyiapkan sistemnya vaksinatornya,” ujarnya.
Ia juga meminta kepada kabupaten/kota di Jawa Tengah untuk cepat menyiapkan sistem pengaturan beserta alatnya. Sehingga, lanjut Ganjar, kekebalan kelompok setelah vaksinasi akan segera terwujud.
Penambahan kapasitas tempat tidur sebanyak 40 persen, menurutnya, juga perlu diperhatikan. Meski masih banyak ditemukannya kekurangan. Termasuk memperbanyak rumah sakit darurat Covid-19 (RSDC) di Jawa Tengah.
“Kita juga minta lagi sampai dengan 40 persen tempat tidur, tapi masih banyak yang kurang dari 40 persen. Maka segera dilakukan konversi penambahan termasuk rumah sakit darurat diperlukan,” tuturnya.
Ganjar menjelaskan, daerah-daerah yang mengalami lonjakan kasus Covid-19 per Senin (28/6/2021), di antaranya Kabupaten Kendal sebanyak 164 kasus, Kebumen ada 161 kasus, Kabupaten Semarang terdapat 98 kasus, Kota Semarang sebanyak 94 kasus, dan Batang ada 69 kasus.
Sedangkan kasus aktif tertinggi di Jawa Tengah masih berada di Kabupaten Kudus, yakni sebanyak 1.694 kasus.
“Kasus aktif tertinggi masih Kabupaten Kudus 1.694, Kendal 1.611, Kota Semarang 1.510, Kebumen 1.024, Sragen 970,” jelas Ganjar.
Dari jumlah 29 kabupaten dan enam kota di Jawa Tengah, di antara tersebut penambahan zona merah terjadi pada 25 kabupaten/kota.
Adapun kabupaten/kota yang saat ini menjadi zona merah, yakni Grobogan, Demak, Jepara, Kota Semarang, Pati, Pemalang, Pekalongan, Sragen, Kebumen, Rembang, Wonogiri, Brebes, Kendal, Batang, Kabupaten Semarang, Karanganyar, Purworejo, Kudus, Blora, Kota Pekalongan, Banjarnegara, Cilacap, Kabupaten Tegal, Sukoharjo, Magelang.(HS)