HALO SEMARANG – Sebanyak 13 pejabat pimpinan tinggi pratama di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) dilantik dan diambil sumpahnya oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Jumat (14/1/2022).
Kendati demikian, Ganjar mengatakan jika pelantikan dan pengambilan sumpah di lingkungan Setda Provinsi Jateng sebagai hal biasa. Namun hal yang terpenting, ia menegaskan ASN penjabat harus siap didemosi jika kinerjanya tak maksimal.
“Prosesnya (promosi jabatan) ini biasa saja sebenarnya. Tadi kita sampaikan kepada mereka dan pada saat kami wawancara, kalau anda nggak perform anda tidak saya mutasi, demosi lho,” tegas Ganjar, Jumat (14/1/2022).
Diketahui, 13 pejabat pimpinan tinggi pratama yang dilantik Ganjar pada pagi ini. Sedangkan tiga orang pejabat merupakan nama baru dari hasil promosi jabatan terbuka dan berasal dari daerah.
Mereka adalah Supriyanto yang menjabat Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jateng dari Kabupaten Pati, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dijabat oleh Bergas Catursasi Penanggungan dari Kabupaten Kudus. Kemudian Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) dijabat oleh Uswatun Hasanah dari Wonogiri.
Ganjar pun berpesan kepada ketiga orang tersebut agar bisa memberikan terobosan untuk menstabilkan harga bahan pokok yang mengalami kelonjakan.
“Pesan saya kepada mereka, umpama yang pertanian lama kosong saya bilang gunakan segala cara pengetahuan kekuatan kewenangan otoritas semuanya, turunkan harga. Minyak, bawang, telur, daging dan kolaborasi di bawah asisten ekonomi dengan cara apa saja,” ujarnya.
Tak hanya kepada mereka saja, melainkan ia menginstruksikan kepada Kepala BPBD Provinsi Jateng agar siap siaga dari pasukan dan peralatan dalam rangka mengantisipasi bencana. Selain itu, ia meminta BPBD bisa berkolaborasi dengan OPD yang membidangi infrastruktur.
“Kita masih siaga terus sampai bulan Februari, saya minta semuanya untuk standby terus dan koordinasi dengan kelompok infrastruktur sehingga rakyat terlayani dengan baik,” ucapnya.
Tidak hanya BPBD saja, Ganjar pun berpesan kepada Kepala Disdikbud Jateng agar tidak terjadi pungutan liar (pungli) terkait ijasah dan integritas di satuan pendidikan. Persoalan ini, kata dia, masih menjadi pekerjaan rumah yang belum tuntas di Disdikbud Jateng.
“Saya masih mendengar pungli, njelehi. Kemarin masih ada SPP sudah kita gratiskan SMA SMK SLB, tapi masih ada yang mungut, kita kasih peringatan,” kata Ganjar.
Hingga saat ini, Ganjar masih menerima laporan adanya guru yang menyebarkan hoaks terkait pemerintahan pada muridnya. Selain itu, ia juga menyoroti soal penahanan ijasah.
“Masih banyak orang harus nebus ijasah. Kalau ada yang terjadi di negeri dan itu ditahan lama, klarifikasi. Kalau banyak alasan kepala sekolahnya, dicopot,” tegasnya.
Ia berharap, pejabat pimpinan tinggi pratama yang dilantik dapat tancap gas dan bekerja menyelesaikan persoalan-persoalan masyarakat yang masih ada.
“Jadi pekerjaan rumah sebenarnya banyak, tapi ya mudah-mudahan mereka bisa mengerjakan tugasnya dengan baik dan saya sampaikan kita harus selalu kenceng,” tandasnya.
Usai pelantikan, Kepala Disdikbud Provinsi Jateng, Uswatun Hasanah menyatakan siap menjalankan mandat yang diberikan Ganjar Pranowo. Sedangkan disinggung pekerjaan rumah, kata dia, pihaknya menyikapi dengan cepat dan tegas.
“Apa yang disampaikan Pak Ganjar, memang butuh gerakan yang cepat dan dibutuhkan sikap yang tegas untuk mengantispasi tiga hal tersebut, adanya penyimpangan hal-hal yang tidak seharusnya atau tidak on the track,” katanya.
Saat ditanya terkait persoalan pungli, Uswatun menegaskan bahwa biaya pendidikan di satuan pendidikan di bawah Pemprov Jateng gratis. Uswatun mengaku siap mencopot oknum jika ditemukan pungli sesuai perintah gubernur.
“Karena sekolah itu sudah gratis, insya-Allah saya siap. Kalau soal ijasah akan segera ditindaklanjuti, yang jelas sudah ada instruksi untuk tidak menahan ijasah. Bahkan kalau perlu ya kepala sekolahnya dipecat. Memang butuh sikap yang tegas untuk penyimpangan seperti itu,” tegasnya.
Sebagai informasi selain tiga nama pejabat itu, Ganjar juga melantik sepuluh pejabat pimpinan tinggi pratama lainnya. Yakni Yulianto Prabowo yang sebelumnya Kepala Dinas Kesehatan menjadi Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Suko Mardiono menjabat Asisten Administrasi Setda Prov Jateng dan Budi Santoso dilantik sebagai Kepala Satpol PP.
Kemudian Arif Sambodo dilantik sebagai Kadisperindag, Ema Rachmawati sebagai Kadinkop UMKM. Selanjutnya Kadis Ketahanan Pangan Dyah Lukisari, Kadis Peternakan dan Kesehatan Hewan dijabat oleh Agus Waryanto, Edy Supriyanta sebagai Kadis Kearsipan dan Perpustakaan.
Selanjutnya Heri Dwi Purnomo dilantik menjadi Wakil Direktur RSUD dr Moewardi Solo dan dr Tri Kuncoro yang dilantik menjadi Direktur RSJD Surakarta.(HS)