HALO SEMARANG – Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang mendukung upaya Pemerintah Kota Semarang untuk menambah jumlah pembangunan taman kota agar terlihat makin asri dan menambah estetika wajah kota.
Hal tersebut disampaikan Anggota Komisi C DPRD Kota Semarang, Joko Santoso, Senin (5/6/2023). Dikatakan, selain mempercantik pemandangan kota, nantinya diharapkan taman kota juga ada tanaman peneduhnya yang rindang dan besar, agar terkesan sejuk. Apalagi suasana Kota Semarang dekat pantai yang panas, diharapkan bisa disulap menjadi hijau dan asri.
“Kita support, syukur-syukur bisa menggandeng pihak swasta yang ingin memberikan CSR, di luar APBD. Namun, jika anggaran APBD mencukupi kita tentu support untuk pembangunan taman kota baru,” terangnya, Senin (5/6/2023).
Joko menambahkan, penambahan pembangunan taman kota diminta memperhatikan menanam juga berbagai jenis tanaman yang rindang sekaligus mempercantik area sekitar taman.
“Kalau bisa ada penambahan tanaman besar dan rindang ditanam seperti di Taman Nol Kilometer, biar terlihat hijau. Bisa jenis pule, atau tanaman lainnya agar membuat kesan suasana sejuk dan hijau,” imbuhnya.
Dikatakan Joko, dengan suasana yang nyaman, makin banyak pengunjung yang akan datang untuk berfoto atau sekedar refreshing di taman.
“Kalau suasana nyaman, akan banyak masyarakat yang datang dan menikmati suasana kota. Apalagi sudah ada ikon Taman Nol Kilometer bisa dinikmati masyarakat Semarang maupun luar Semarang,” katanya.
Sebelumnya, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Semarang, menargetkan akan ada penambahan dua taman kota pada tahun 2023. Salah satunya dalam waktu dekat akan ada pembangunan taman kota, yakni Taman Abdulrahman Saleh di wilayah Semarang Barat. Taman kota ini akan dikonsep Smart Educative Park. Serta akan menjadi ruang terbuka Hijau Kota yang mengoptimalkan fungsi ekologi, sosial, ekonomi, rekreasi dan edukasi dengan prasarana yang ramah anak, lansia, dan difabel.
“Nantinya, taman aktif Kota Semarang yang sebagian besar hanya berupa ruang sosial dan ekologi, akan dikembangkan fungsi edukasinya dengan membawa digitalisasi dan modernisasi,” jelas Sekretaris Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Semarang, Murnie Ediati. (HS-06)